Minggu, 05 Juni 2016

TUGAS Bahasa Indonesia (minggu ke 3)

Postingan saya kali ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang termasuk dalam kategori pelajaran softskill. Pokok Bahasan yang di bahas dalam tugas ini yaitu :
1). Membuat Resensi Buku/Novel (Bebas, Tahun Terbit 2014 - 2016) yang mencakup :
     - Kekurangan dan Kelebihan
     - Sinopsis
     - Saran
     - Informasi Buku
     - Tahun Terbit & Pengarang.

2). Rancangan Usaha Penelitian ( Proposal, Latar Belakang - Daftar Pustaka )

Dengan cara mengerjakan secara perkelompok, maka ini nama anggota kelompok saya :
- Hafizh Oryza
- Pandu Erawan

Berikut ini saya akan melampirkan Tugas 1 yaitu resensi buku dari Judul Buku yaitu "Daun yang jatuh tak pernah membenci angin" oleh Tere-Liye .

A. Judul resensi : Kisah Seorang Tania

B. Identitas buku :

·         
      Judul buku       : Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
·         Pengarang       : Tere-Liye
·         Penerbit          : PT Gramedia Pustaka Utama
·         Tahun terbit    : Cetakan kedelapan belas, Januari 2015
·         Harga              : Rp 55.000,00

C. Isi resensi  
    

i. Pendahuluan
      Tere-Liye adalah seorang penulis yang sudah terkenal dengan karya-karyanya, dan sudah menulis banyak buku. Karyanya juga sudah ada yang di film kan yaitu Hafalan Shalat Delisa, Moga Bunda Disayang Allah.

    Ciri khas penulisan Tere liye didalam novel-novelnya selalu mengisahkan tentang kesedihan, kehilangan, dan kematian yang dialami para tokohnya. Tere liye sering menggunakan alur maju mundur dalam novelnya. Tere liye juga lebih sering menggunakan tokoh wanita dan sudut pandang perasaan dan isi hati seorang wanita dalam novelnya.

     Keunikan dari buku Tere liye dia tidak menuliskan identitas dirinya atau biografinya didalam setiap novel-novelnya.

      Meskipun Tere liye menggunakan bahasa indonesia yang baik, tetapi didalam bukunya terdapat bahasa yang teralalu hiperbola dan istilah-istilah yang sulit dipahami oleh pembaca.
Cerita di dalam novelnya bisa membawa pembaca terlarut dalam alur cerita yang disajikan sehingga kita seolah olah ikut hanyut kedalam situasi yang ada di dalam novel.      

ii. Tubuh/isi

Sinopsis :

       Didalam kehidupan Tania penuh dengan cobaan. Tania telah ditinggal oleh ayahnya sejak umur 8 tahun dan adiknya Dede yang masih berumur 3 tahun. Tania dan Dede sekarang hanya hidup dengan Ibunya. Sejak ditinggal oleh ayahnya kehidupan keluarga Tania semakin sulit, mereka tidak sanggup untuk membayar uang kontrakan rumah dan juga biaya sekolah. Tania dan Dede harus mengamen dari bis satu ke bis yang lain demi mencari uang untuk makan.
     Tania bertemu dengan seorang  malaikat yang akan membantu keluarganya, membantunya sekolah, mendapatkan tempat tinggal dan janji masa depan yang lebih baik. Seiring berjalannya waktu, Tania mulai merasakan perasaan yang berbeda bahkan saat rambutnya masih dikepang dua   dengan malaikat keluarganya.
      Namun Tania sadar jika ia tidak boleh membiarkan perasaannya semakin bertambah. Karena Tania tahu jika malaikatnya hanya menganggap Tania sebagai seorang  adik tak lebih. Takdir telah ditentukan oleh Tuhan manusia hanya bisa menerimanya seperti daun yang jatuh tak pernah membenci angin.

Keunggulan :

·         Alur ceritanya mudah dipahami.
·         Novel daun yang jatuh tak pernah membenci angin, memberikan pengetahuan kepada kita jika semua keinginan kita tidak bisa semuanya tercapai.
·         Tokoh-tokoh yang berada di dalam novel ini memberikan contoh agar dalam menghadapi kehidupan ini kita harus menjalani dengan lapang dada, ikhlas, dan selalu berusaha dengan kemampuan yang kita punya.
·         Sebuah bacaan yang inspiratif.
Kelemahan :
·         Tidak diperuntukkan semua umur, dan terkadang ada bahasa istilah yang sulit dimengerti.  

Rumusan kerangka buku (kerangka per bab) :

v  Pukul 20.00 : Saat Semuanya Berawal
Satu tempat yang memiliki kenangan. Seorang malaikat yang mengubah kehidupan Tania, Adiknya dan Ibunya.

v  Pukul 20.15 : Pertama Kali Aku Mengenal Perasaan Itu
Diperkenalkan pada orang baru yang merubah posisinya. Tania merasakan perasaan cemburu terhadap orang baru tersebut. Kebahagiaan menjadi penyemangat untuk Tania. Kesibukan malaikat penolong yang telah dianggap ibu sebagai anak tertua nya.

v  Pukul 20.21 : Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Tiba tiba Ibu Jatuh sakit, ternyata ia terkena kanker paru-paru stadium 4. Ibu dirawat sempat masuk UGD kemudian sadar bercerita pada Tania hingga keesokan Ibu sudah pergi meninggalkan Tania , Dede, Om Danar dan Ka ratna. Dan seperti kalimat yang diutarakan om Danar,” Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin” Tania harus mengerti .

v  Pukul 20.26 : Setelah Ibu Pergi!
Tania melanjutkan sekolah di Singapura dari Beasiswa ASEAN Scholarship. Chating komunikasi yang dilakukan Tania dengan Dede,Om Danar dan Ka Ratna. Tiga Tahun sudah dan Tania kembali Ke Indonesia dengan suasana yang berbeda. 

v  Pukul 20.32 : Sweet Seventeen yang Indah
Tania berusia 17 tahun, Oom Danar dan adiknya Dede datang berkunjung ke Singapura untuk mengadakan pesta ulang tahun untuk Tania di Singapura. Oom Danar memberikan hadiah sebuah liontin bertuliskan ”T” yang menurut Tania sangat berharga untuknya.

v  Pukul 20.37 : Liontin Seribu Pertanyaan.
Tania bertanya tanya apa maksud dari liontin yang diberikan Oom Danar kepadanya. Setelah beberapa waktu kemudian Tania mengetahui arti dari liontin tersebut adalah hanya “sebatas teman”, adiknya Dede yang mengatakannya bahwa Ia dan Ibu juga diberikan kalung yang sama sepertinya.

v  Pukul 20.45 : Izinkan Aku Menangis Demi Dia, Ibu!
Graduation day Tania telah datang. Dede, Oom danar dan pacarnya Kak Ratna datang ke acara tersebut. Saat acara makan malam Oom Danar dan Kak Ratna mengumumkan acara pernikahan mereka yang akan dilaksanakan 3 bulan kemudian. Tania menangis karena pengumuman ini yang menurutnya sangat menyakitkan seperti saat kehilangan Ibunya untuk kedua kalinya.

v  Pukul 20.50 : Hari-Hari Menyakitkan
Tania diminta pulang ke indonesia untuk menghadiri acara pernikahan Oom Danar dan Kak Ratna, yang tentu saja ditolak oleh Tania. Yang membuat Tania bertambah sedih karena Kak Ratna selalu baik kepada Tania dan selalu menganggap Tania sebagai teman.

v  Pukul 21.02 : Masa-Masa Berdamai
Setalah kejadian pernikahan itu, Tania dan Oom Danar tidak memberi kabar satu sama lain. Saat Tania ada libur semester, ia pulang ke Indonesia untuk memperingati hari kematian Ibu yang ke 8 tahun. Saat itu juga Tania dan Oom Danar bertemu kembali dan mereka berdamai seperti dulu.

v  Pukul 21.06 : Pulang!
Tania kembali pulang ke Singapura, saat di Singapura Tania mulai terbuka dengan teman lain jenisnya juga teman-temannya yang lain. Karena, sebelumya Tania terkenal galak diantara par apria di tempat kuliahnya commerce NUS.

v  Pukul 21.10 : Potongan Teka-Teki yang Pertama
Kak Ratna sering mengirimi E-Mail ke Tania tentang kehidupan rumah tangganya dengan Oom Danar yang akhir-akhir ini Kak Ratna yang sering diacuhakn oleh Oom Danar. Tania binggung dengan apa yang telah dilakukan Oom Danar ke Kak Ratna, padahal sewaktu mereka bertemu di pemakaman Ibu mereka terlihat sangat serasi.

v  Pukul 21.15 : Semuanya Berubah Terlalu Cepat
Kak Ratna semakin sering berkirim email dengan Tania dan curhat tentang suaminya yang berubah semakin parah.

v  Pukul 21. 17 : Ketika Semua Potongan Lengkap
Tania tahu apa yang sebenarnya terjadi sekarang dengan Oom Danar melalui cerita adiknya Dede. Dede menceritakan jika liontin yang diberikan oleh Oom Danar ke Tania adalah spesial. Karena di dalam liontin mereka berdua ada sepasang bunga linden. Sebenarnaya Oom Danar telah mencintai Tania. Namun Oom Danar tetap memilih istrinya, karena takdir sudah tidak bisa dirubah.

v  Pukul 09.00 (Keesokan Pagi) : Kembali
Tania kembali lagi ke Singapura dan berniat tidak akan pulang ke Indonesia.  

Tinjauan bahasa
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik namun terkadang juga terlalu hiperbola dan puitis. Banyak menggunakan bahasa istilah.  

Adanya kesalahan cetak:
Ada beberapa kata yang tedapat kesalahan cetak.      

iii. Penutup

Saran pembaca mengenai Novel ini. Novel ini cocok dibaca oleh remaja, bukan anak kecil karena terdapat kisah percintaan. Banyak Hikmah positif yang dapat diambil seperti Sesuatu hal yang membuatmu menjadi bahagia dan bersemangat menjani hidup sebagai takdir yang telah ditentukan oleh Tuhan.  Apapun yang akan terjadi esok kita harus hadapi dan berikan hal terbaik yang bisa kita lakukan.


Berikut ini saya akan melampirkan Tugas 2 yaitu Rancangan Usaha Penelitian.
LAPORAN KEWIRAUSAHAAN
“MINUMAN JUS (JUS A FIREND)”


BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Buah-buahan sangat bermanfaat bagi manusia. Sebab, di dalam buah terkandung berbagai macam vitamin yang dibutuhkan manusia. Misalnya, vitamin A yang baik untuk kesehatan mata dan vitamin C untuk daya tahan tubuh. Selain vitamin, serat dalam buah juga dibutuhkan manusia. Serat bermanfaat untuk melancarkan pencernaan, sehigga sangat baik dikonsumsi setiap hari. Akan tetapi, kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi buah ternyata masih rendah. Hal ini terbukti dari intensitas mereka dalam membeli buah, terutama masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Mengingat kebutuhan hidup yang beragam, mereka tentu lebih memprioritaskan kebutuhan pokok, misalnya makan. Makan bagi mereka yang penting sudah ada nasi, sayur, dan lauk, sedangkan buah hanya dikonsumsi sesekali saja. Permasalahan lain muncul pada musim buah seperti sekarang ini. Produksi buah di berbagai daerah sangat melimpah. Jika jumlah penawaran dan permintaan tidak sebanding, harga buah akan jatuh di pasaran. Para petani buah tentu akan mengalami kerugian.
Kedua permasalahan tersebut perlu diatasi dengan tepat. Daya beli masyarakat rendah akan tetapi produksi buah melimpah. Solusi yang kami tawarkan adalah membuat olahan dari buah-buahan. Buah-buahan yang biasanya dijual segar, sekarang diolah menjadi produk yang berbeda dan tetap mempertimbangan daya beli masyarakat. Kami memiliki gagasan untuk membuat olahan jus. Jus yang selama ini dijual dengan konvensional kami modifikasi dengan cara diberi kemasan yang menarik dan dengan varian rasa yang unik. Produk tersebut kami beri nama “Jus a Friend”.


B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, ditemukan beberapa masalah, antara lain:
1.      Bagaimana memanfaatkan musim buah sebagai peluang usaha?
2.      Bagaimana cara menciptakan produk yang berbeda dari berbagai produk yang telah ada?
3.      Apa saja keunggulan produk tersebut?
4.      Bagaimana peluang produk di pasaran?
5.      Bagaimana strategi yang akan digunakan dalam pemasaran produk?
6.      Apa saja kendala atau hambatan dalam menjalankan usaha tersebut?
7.      Bagaimana cara mengatasi kendala tersebut?

C.    Rumusan Masalah
1.      Bagaimana memanfaatkan musim buah sebagai peluang usaha?
2.      Bagaimana cara menciptakan produk yang berbeda dari berbagai produk yang telah ada?
3.      Bagaimana peluang produk di pasaran?

D. Tujuan Kegiatan
1.      Memanfaatkan produksi buah yang cukup melimpah.
2.      Menciptakan produk makanan yang inovatif dari buah-buahan.
3.      Menciptakan peluang usaha dan melatih jiwa kewirausahaan.

E. Manfaat Kegiatan
1.      Menumbuhkan kreativitas dan jiwa kewirausahaan mahasiswa.
2.      Menangkap peluang usaha yang ada di masyarakat.
3.      Melatih kepercayaan diri mahasiswa.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA


A.  Teori KWU
            Kewirausahaan menurut Ronstad adalah sebuah proses dinamik dimana orang menciptakan kekayaan incremental dan kekayaan tersebut diciptakan oleh individu-individu yang menanggung resiko utama, dalam wujud resiko modal, waktu dan komitmen karier dalam hal yang menyediakan nilai untuk produk atau jasa tertentu (Winardi, 2008).
            Pengertian kewirausahaan juga dikemukakan oleh schermerhorn yang mengatakan bahwa entrepreneurship merupakan perilaku dinamik, menerima resiko, kreatif serta berorientasi pada pertumbuhan (Winardi, 2008).
            Pengertian kewirausahaan itu sendiri adalah menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi (Alma 2008)
            Menurut Zimmerer, and Scarborough (1998), dalam jurnal Silfia Nurul Malinda Sifitika Anggraini, kewirausahaan adalah  ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup (usaha). Kewirausahaan merupakan ilmu yang memiliki obyek kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
            Menurut Richard Cantillon (1775), dalam jurnal Ucik Sugiyati mendefinisikan  kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang denganharga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian
            Oleh karena itu, disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru, atau inisiatif yang inovatif untuk menciptakan suatu peluang baru yang belum pernah ada sebelumnya melalui usaha yang sudah ada maupun usaha baru, menanggung resiko peluang tersebut, dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik, dan berfokus pada pertumbuhan untuk mendapatkan return margin yang lebih besar.

            Seiring dengan berjalannya waktu, kewirausahaan semakin berkembang maka lahirlah berbagai teori tentang kewirausahaan berikut ini beberapa teori mengenai kewirausahaan, teori Neo Klasik, Teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis, dimana manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari variabel keputusan. Jadi pendekatan neoklasik tidak cukup mampu untuk menjelaskan isu mengenai kewirausahaan. Dalam teori ini kemandirian sangat tidak terlihat, wajar saja, karena ini memang pada masa lampau dimana belum begitu urgen masalah kemandirian, namun cukup bisa menjadi teori awal untuk melahirkan teori-teori berikutnya. Berikutnya teori Kirzerian Entrepreneur. Dalam teori Kirzer menyoroti tentang kinerja manusia, keuletanya, keseriusanya, kesungguhanya, untuk swa (mandiri), dalam berusaha, sehingga maju mundurnya suatu usaha tergantung pada upaya dan keuletan sang pengusaha.
Dari berbagai disiplin ilmu, lahirlah teori kewirausahaan yang dipandang dari sudut pandang mereka masing-masing, Teori ekonomi memandang bahwa lahirnya wirausaha disebabkan karena adanya peluang, dan ketidakpastian masa depanlah yang akan melahirkan peluang untuk dimaksimalkan, hal ini berkaitan dengan keberanian mengambil peluang, berspekulasi, menata organisasi, dan melahirkan berbagai macam inovasi. Teori Sosiologi lebih mempelajari tentang, asal-usul budaya dan nilai-nilai sosial disuatu masyarakat, yang akan berdampak pada kemampuanya menanggapi peluang usaha dan mengolah usaha, sebagai contoh orang etnis cina dan padang dikenal sebagai orang yang ulet berusaha, maka fakta dilapangan menunjukkan, bahwa banyak sekali orang cina dan padang yang meraih kesuksesan dalam berwirausaha. Selanjutnya teori psikologi, menurut saya teori ini lebih menekankan pada motif individu yang melatarbelakangi dirinya untuk berwirausaha, apabila sejak kecil ditanamkan untuk berprestasi, maka lebih besar kemungkinan seorang individu lebih berani dalam menanggapi peluang usaha yang diperolehnya.
  
B.  Peluang Usaha
Masih banyak yang salah kaprah tentang pengertian peluang usaha, karena selama ini peluang usaha diartikan sebagai sebuah peluang usaha yang menjanjikan dan akan mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, hal itu merupakan harapan untuk yang menekuni bisnis. Peluang usaha dapat diartikan sebagai suatu kesempatan atau waktu yang seharusnya diambil atau dimanfaatkan bagi seorang wirausahawan agar mereka mendapatkan keuntungan. Banyak peluang yang tersia-siakan sehingga berlalu begitu saja. Hal itu terjadi karena tidak semua orang atau manusia dapat melihat peluang dan jika mereka melihat pun belum tentu berani untuk memanfaatkan peluang tersebut. Hanya seorang wirausahawan yang bisa berpikir kreatif serta berani dalam mengambil resiko dengan tanggap dan cepat untuk memanfaatkan peluang itu. Perbedaan utama antara peluang kewirausahaan dengan situasi yang lain adalah dalam peluang usaha adalah orang mencari keuntungan yang membutuhkan suatu kerangka pikir yang baru dari pada sekadar mengoptimalkan kerangka pikir yang telah ada.
Peluang usaha yang telah diambil tentu akan terdapat konsekuensi oleh pengambil keputusan itu. namun jika berhasil dapat dikatakan mendapat keuntungan, dan jika gagal maka itu adalah bagian dari resiko yang harus dihadapi, meskipun demikian, hal itu dapat dijadikan pengalaman yang berharga bagi seorang wirausahawan agar dapat bekerja lebih baik sehingga mendapatkan keuntungan dari hasil kerja dan peluang yang telah ia manfaatkan tersebut.
Hal yang perlu dicermati dalam mencari peluang usaha, meliputi: informasi terhadap minat dan daya beli konsumen, informasi seluk beluk pemasaran produk atau jasa, informasi mengenai penjualan produk atau jasa, informasi mengenai produk atau jasa, informasi mengenai manajemen usaha, informasi mengenai modal usaha, informasi mengenai tenaga kerja, informasi mengenai perawatan peralatan, informasi mengenai administrasi pembukuan, serta informasi mengenai penelitian pengembangan.

C.    Tantangan Berwirausaha
Dalam menjalankan sebuah rencana bisnis kemungkinan gagal akan selalu menyertai. Wirausahawan harus menerima berbagai resiko yang berhubungan dengan kegagalan bisnis. Untuk memulai dan mengoperasikan bisnis sendiri membutuhkan kerja keras, menyita banyak waktu, membutuhkan kekuatan emosi dan rela berkorban demi hasil yang lebih besar untuk masa yang akan datang. Sesungguhnya tantangan terbesar untuk memulai berwirausaha adalah diri sendiri, karena sering sekali orang-orang kalah dengan rasa takutnya sendiri. Tantangan untuk memulai wirausaha umumnya banyak sekali, namun disini ada beberapa diantaranya yaitu :

1.    Modal
Banyak orang beranggapan tanpa modal mana mungkin bisa membangun sebuah usaha. Tetapi bukti memperlihatkan bahwa banyak orang yang benar-benar bisa memulai usaha dengan modal yang relatif kecil.
Contoh : Masfuk adalah pengusaha perhiasan emas tiruan beromset Rp 1,5 milyar perbulan pada tahun 1999. Dia memulai usaha pada 1989 dengan modal Rp 350 ribu dengan peralatan seadanya. Purdie Chandra, raja bisnis bimbingan tes, bermodal awal (pada 1982) sebesar Rp 300 ribu, dll.
2.    Usia
Ada pula orang yang enggan berwirausaha karena merasa diri masih terlalu muda. atau sebaliknya, ada juga yang berasalan karena sudah terlalu tua. Padahal banyak contoh-contoh pengusaha yang sukses dengan memulai usahanya di usia muda dan usia tua.
Contoh : Dave Thomas, pendiri Wendy’s Restaurant memulai usaha rumah makan pada usia 15 tahun. Bill Gates, mulai berdikari pada usia 13 tahun yang kemudian pada usia 19 tahun mendirikan Microsoft bersama Berry Gordy. James E Casey pendiri UPS (United Parcel Service) memulai usahanya di usia 15 tahun. Atau contoh yang melegenda, di usia 66 tahun, Kolonel Sanders baru memulai usaha dengan mendirikan Kentucky Fried Chicken (KFC) dan berhasil gemilang di usia 80 tahun.
3.    Bakat
Banyak orang yang merasa diri tidak berbakat berwirausaha karena terbelenggu mitos bahwa wirausahawan itu dilahirkan. Namun kajian ilmiah yang dilakukan oleh Brandeis University dan Koch Foundation terhadap para peserta dan alumni program kewirausahaan di National Foundation for Teaching Enterpreneurship, bahwa kewirausahaan dapat diajarkan. Kemudian, pengakuan dari para wirausahawan. Moris, seorang wirausahawan mengatakan bahwa wirausahawan itu ‘dilahirkan’ sekaligus ‘diciptakan’. Lebih lanjut Moris menyatakan semua orang mempunyai peluang menjadi wirausaha.

Adapun tantangan yang lainnya, diantaranya yaitu :
1.      Golden Age” harus dimanfaatkan secara optimal
2.      Infrastruktur pendukung untuk menjadi wirausaha relatif lengkap
3.      Potensi pasar yang sangat luas
4.      Secara fisik memenuhi kebutuhan untuk “speed” dalam pelayanan
5.      Lebih mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan luar
6.      Pengalaman dan pendidikan
7.      Keterampilan personal yang memadai



BAB III
PELAKSANAAN


A.  Tempat dan Waktu Kegiatan
1.      Tempat Produksi Rujak Beku :  Produksi Rujak Beku dilaksanakan di Rumah, Jl. Gg. Mandor Aleh RT 05 RW 04 Kel.Sepanjang Jaya Kec.Rawa Lumbu Kota Bekasi
2.      Waktu Kegiatan   : Waktu memproduksi sebelum berangkat ke kampus sampai pukul 07.30, kemudian untuk penjualannya dilaksanakan sekitar pukul 12.30 jam istirahat kuliah disekitaran kampus.

B.  Aktivitas Usaha
1.    Proses Pembuatan Produk
Awal berjalannya kegiatan dimulai dari proses pembuatan produk yaitu “Jus a friend”. pembuatan produk ini bermula dari pemilihan bahan baku buah-buahan yang akan dijadikan sebagai bahan utama jus kami, bahan baku yang kami pilih adalah buah-buahan yang segar dan memiliki rasa yang manis dan dengan macam-macam tambahan sehingga akan menjadi perpaduan rasa yang enak dan menarik . kemudian selain bahan baku tersebut kami juga membutuhkan bahan tambahan seperti gula, susu, meses, keju dan coklat. Dan sebagai penunjang selanjutnya diperlukan juga alat-alat yang dibutuhkan antara lain blender, gelas, sedotan, dan tempat untuk menyimpan produk yang sudah jadi.
Setelah bahan dan alat siap maka kami mulai memproduksi, hal pertama yang dilakukan adalah mengupas semua buah-buahan hingga bersih kemudian dicuci dan dipasah. Selanjutnya memasukan beberapa buah atau bahan baku tambahan keldalam blender agar mendapat  komposisi yang pas. Langkah berikutnya buah-buahan tersebut mulai diblender. Langkah yang terakhir adalah membungkus jus tersebut kedalam gelas, dalam memproduksi kami bisa mencapai 50 bungkus dalam sekali produksi. Setelah semua terbungkus maka dimasukkan kedalam cooler box agar tetap dingin.

2.    Proses Penjualan
Setelah semua produk selesai dibuat maka kami memulai proses penjualan. kami memulai berjualan pada tanggal 20 Mei 2016. Pada hari pertama produk kami bisa laku cepat sekali karena cuaca pada saat itu juga mendukung karena panas sehingga orang sangat berminat dengan yang segar-segar. Kami berjualan selama 2 hari.  konsep penjualan yang kami lakukan yaitu dengan cara personal selling. Ini menurut kami merupakan cara yang lebih efektif dibanding dengan kami hanya menitipkannya di koperasi mahasiswa maupun warung-warung makan, karena dengan cara personal selling ini kami bisa memberitahu mahasiswa maupun masyarakat sekitar bahwa kami berjualan jus dalam varian yang berbeda dari biasanya dan sekaligus untuk mengetahui berbagai macam sifat dan perilaku konsumen.
Pada awal penjualan kami menawarkan produk kami masyarakat yang berada disekitar lingkungan kampus Universitas Gunadarma kampus kalimlaang. tapi untuk hari berikutnya kami menawarkan produk kami kepada masyarakat dan juga orang tua anak-anak SDN III SPJ Bekasi.

Tabel target penjualan :
Hari ke
Target penjualan
Realisasi penjualan
1
40 bungkus
47 bungkus
2
45 bungkus
49 bungkus
Jumlah
85 bungkus
96 bungkus
           
C.  Laporan Keuangan
1.      Rincian Biaya Produksi
Harga bahan baku:
a.       Stroberi                       (1/4 kg). . . . . . . . . . . . . . . . . .Rp20.000
b.      Nanas                          (2 Buah). . . . . . . . . . . . .  . . . .Rp15.000
c.       Mangga                      (1/2 Kg). . . . . . . . . . . . . . . . . .Rp17.500
d.      Pepaya                        (2 Buah). . . . . . . . . . . . . . . . . Rp13.000
e.       Alpukat                      (1 Kg ). . . . . . . . . . . . . . . . . .  Rp30.000
f.    Buah Naga                  (7 Buah) . . . . . . . . . . . . . . . .  Rp 25.000

g.   Sirsak                          (2 Buah). . . . . . . . . . . . . . . . . .Rp 10.000
h.       Air galon                    (1 Galon). . . . . . . . . . . . . . . . . Rp 15.000
                                                                              +
                                                                                                                   Rp 145.500 
Bahan tambahan:
a.       Gula                            (3Kg). . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp 20.000
b.      Susu                            (2 Kaleng). . . . . . . . . . . . . . .  Rp 13.000
c.       Meses                         (2 Bungkus). . . . . . . . . . . . . . Rp 12.000
d.      Keju                            (2 Pack). . . . . . . . . . . . . . . . . .Rp 16.500
                                                                                                                  +
                                                                                                                  Rp 61.500
Perlengkapan:
a.       Gelas plastik              (100 Bungkus x @Rp 500)   Rp50.000
b.      Pelastik bungkus        (1 Pack). . .. . . . . . . . . . . . . . Rp 5.000
                                                                                                                  +
                                                                                                                   Rp 55.000
           
Total biaya per produksi                                                                           Rp 262.000

2.      Pendapatan                 (@Rp 7.000 x 50 bungkus)……………………Rp 350.000
3.      Laba                            (Rp74.000 – Rp50.000)…………………….... Rp 88.000

D.  Peluang Usaha dan Keunggulan Produk
1.    Peluang Usaha
Produk “Jus a friend” memiliki peluang yang cukup bagus jika dilaksanakan dengan baik. Hal ini karena produk ini jarang ada di pasaran dan juga harganya cukup terjangkau. Selain itu dengan melihat kondisi di kota Bekasi yang cenderung panas maka kemungkinan besar produk ini dinikmati oleh masyarakat.

2.    Keunggulan Produk
Keunggulan produk “Jus a friend” ini antara lain:
a.  Bahan baku menggunakan buah segar, gula alami, dan air matang (oknum pedagang jus kemungkinan bisa saja menggunakan buah sisa jualan kemarin, pemanis buatan, es balok mentah)
b.      Aman dikonsumsi karena tanpa bahan pengawet. 
c.  Terjaga kebersihannya sebab selama proses pembuatan, kebersihan merupakan hal yang diutamakan (pedagang jus lain biasanya dikerumuni banyak lalat)
d.      Harga lebih terjangkau namun rasanya tidak kalah dengan jus biasanya.

E.  Tantangan dan Hambatan
Dalam realisasi penjualan yang kami lakukan banyak kesulitan-kesulitan dan hambatan yang harus kami lewati dan kami lawan untuk tercapai target penjualan kami. Hambatan dan tantangan tersebut antara lain :
1.    Konsumen atau pembeli yang berbeda sifatnya.
Kadang ketika kami menawarkan produk kami ke satu konsumen feed back yang konsumen berikan baik dan membuat kami senang dan ketika kami menwarkan kepada konsumen yang lainnya feed back yang diberikan kurang baik dan membuat kami merasa pesimis untuk menawarkan produk kami ke konsumen berikutnya.
2.    Kurang tertariknya konsumen dengan produk Jus a friend.
Tidak sedikit konsumen yang tertarik dengan produk kami tapi tidak sedikit pula konsumen yang kurang tertarik dengan produk kami. Alasan mereka bermacam-macam mulai dari sudah membeli produk lain, tidak membawa tidak suka buah dan masih banyak lagi.
3.    Minimnya waktu penjualan
Di setiap hari penjulan selain berjualan kami juga harus mengikuti proses kuliah yang menjadi kewajiban kami sebagai mahasiswa. Ini membuat waktu berjualan kami sangat sempit apalagi jikalau ketika dalam 1 hari kami mengikuti kuliah yang cukup padat, ini akan sangat menyita cukup banyak waktu jualan kami.


F.   Solusi
Selain hambatan yang kami hadapi, kami juga memilik solusi untuk setiap hambatan dan masalah yang kami rasa solusi kami bisa memcahakan hambatan yang kami hadapi. Adapun solusi dari berbagai hambatan tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Solusi menghadapi sifat konsumen yang berbeda-beda.
Setiap konsumen pasti mempunyai sifat yang berbeda. Untuk itu, kami mencoba melakukan pendekatan terlebih dahulu. Kami melihat calon konsumen terlebih dahulu, apakah dia sedang dalam kondisi mood yang bagus atau tidak. Biasanya konsumen yang sedang dalam mood jelek akan menolak ketika ditawari produk. Keadaan mood konsumen bisa dilihat dari wajah atau raut muka mereka. Cara ini pun kami lakukan untuk melancarkan pemasaran produk kami. Hasilnya, 85% konsumen memberi respon cukup positif terhadap produk kami.
2.      Solusi untuk mengatasi calon konsumen yang kurang tertarik terhadap produk kami.
Banyak konsumen yang tidak tertarik dengan produk kami. Untuk itu, kami berusaha membuat mereka tertarik dengan menunjukkan sikap ramah, menunjukkan produk yang kami jual, dan menjelaskan keunggulannya, antara lain: enak, murah, sehat dan bermanfaat.  Dengan cara tersebut, sebagian besar calon konsumen akhirnya tertarik untuk membeli.
3.      Solusi untuk minimnya waktu penjualan
Waktu merupakan masalah yang paling utama bagi usaha kami. Hal ini dikarenakan usaha kami bentrok dengan jadwal kuliah. Maka proses produksi dan pemasaran dilakukan dengan menyesuaikan jadwal kuliah. Sehingga jadwal pemasaran dibuat fleksibel sesuai dengan waktu luang kami dan tidak mengganggu waktu serta kegiatan kuliah kami.
   

Daftar Pustaka
Avin Fadilla Helmi dan Muhammad Sulkhan R. 2006. Kewirausahaan dari Perspektif Ekonomi: Peluang Usaha tersedia dalam http://avin.filsafat.ugm.ac.id. Diakses pada 1 April 2016
Meredith, Geoffrey. G et al. 1996. Kewirausahaan: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi.
Rhenald, Kasali dkk. 2010. Modul Kewirausahaan untuk Program Strata 1. Jakarta: PT Mizan Publika.


0 komentar: