1). Membuat Resensi Buku/Novel (Bebas, Tahun Terbit 2014 - 2016) yang mencakup :
- Kekurangan dan Kelebihan
- Sinopsis
- Saran
- Informasi Buku
- Tahun Terbit & Pengarang.
2). Rancangan Usaha Penelitian ( Proposal, Latar Belakang - Daftar Pustaka )
Dengan cara mengerjakan secara perkelompok, maka ini nama anggota kelompok saya :
- Hafizh Oryza
- Pandu Erawan
Berikut ini saya akan melampirkan Tugas 1 yaitu resensi buku dari Judul Buku yaitu "Daun yang jatuh tak pernah membenci angin" oleh Tere-Liye .
A. Judul resensi : Kisah Seorang Tania
B. Identitas buku :
·
Judul
buku : Daun Yang Jatuh Tak Pernah
Membenci Angin
·
Pengarang
: Tere-Liye
·
Penerbit
: PT Gramedia Pustaka Utama
·
Tahun
terbit : Cetakan kedelapan
belas, Januari 2015
·
Harga
: Rp 55.000,00
C. Isi resensi
i. Pendahuluan
Tere-Liye adalah seorang penulis yang sudah terkenal dengan
karya-karyanya, dan sudah menulis banyak buku. Karyanya juga sudah ada yang di
film kan yaitu Hafalan Shalat Delisa, Moga Bunda Disayang Allah.
Ciri khas penulisan Tere liye didalam novel-novelnya selalu
mengisahkan tentang kesedihan, kehilangan, dan kematian yang dialami para
tokohnya. Tere liye sering menggunakan alur maju mundur dalam novelnya. Tere
liye juga lebih sering menggunakan tokoh wanita dan sudut pandang perasaan dan
isi hati seorang wanita dalam novelnya.
Keunikan dari buku Tere liye dia tidak menuliskan identitas
dirinya atau biografinya didalam setiap novel-novelnya.
Meskipun Tere liye menggunakan bahasa indonesia yang baik,
tetapi didalam bukunya terdapat bahasa yang teralalu hiperbola dan
istilah-istilah yang sulit dipahami oleh pembaca.
Cerita di dalam novelnya bisa membawa pembaca terlarut dalam
alur cerita yang disajikan sehingga kita seolah olah ikut hanyut kedalam
situasi yang ada di dalam novel.
ii. Tubuh/isi
Sinopsis :
Didalam kehidupan Tania penuh dengan cobaan. Tania telah
ditinggal oleh ayahnya sejak umur 8 tahun dan adiknya Dede yang masih berumur 3
tahun. Tania dan Dede sekarang hanya hidup dengan Ibunya. Sejak ditinggal oleh
ayahnya kehidupan keluarga Tania semakin sulit, mereka tidak sanggup untuk
membayar uang kontrakan rumah dan juga biaya sekolah. Tania dan Dede harus
mengamen dari bis satu ke bis yang lain demi mencari uang untuk makan.
Tania bertemu dengan seorang
malaikat yang akan membantu keluarganya, membantunya sekolah,
mendapatkan tempat tinggal dan janji masa depan yang lebih baik. Seiring
berjalannya waktu, Tania mulai merasakan perasaan yang berbeda bahkan saat
rambutnya masih dikepang dua dengan malaikat
keluarganya.
Namun Tania sadar jika ia tidak boleh membiarkan perasaannya
semakin bertambah. Karena Tania tahu jika malaikatnya hanya menganggap Tania
sebagai seorang adik tak lebih. Takdir
telah ditentukan oleh Tuhan manusia hanya bisa menerimanya seperti daun yang
jatuh tak pernah membenci angin.
Keunggulan :
·
Alur
ceritanya mudah dipahami.
·
Novel
daun yang jatuh tak pernah membenci angin, memberikan pengetahuan kepada kita
jika semua keinginan kita tidak bisa semuanya tercapai.
·
Tokoh-tokoh
yang berada di dalam novel ini memberikan contoh agar dalam menghadapi
kehidupan ini kita harus menjalani dengan lapang dada, ikhlas, dan selalu
berusaha dengan kemampuan yang kita punya.
·
Sebuah
bacaan yang inspiratif.
Kelemahan :
·
Tidak
diperuntukkan semua umur, dan terkadang ada bahasa istilah yang sulit
dimengerti.
Rumusan kerangka buku (kerangka per bab) :
v Pukul 20.00 : Saat Semuanya Berawal
Satu tempat
yang memiliki kenangan. Seorang malaikat yang mengubah kehidupan Tania, Adiknya
dan Ibunya.
v Pukul 20.15 : Pertama Kali Aku
Mengenal Perasaan Itu
Diperkenalkan
pada orang baru yang merubah posisinya. Tania merasakan perasaan cemburu
terhadap orang baru tersebut. Kebahagiaan menjadi penyemangat untuk Tania. Kesibukan
malaikat penolong yang telah dianggap ibu sebagai anak tertua nya.
v Pukul 20.21 : Daun yang Jatuh Tak
Pernah Membenci Angin
Tiba tiba Ibu
Jatuh sakit, ternyata ia terkena kanker paru-paru stadium 4. Ibu dirawat
sempat masuk UGD kemudian sadar bercerita pada Tania hingga keesokan Ibu sudah
pergi meninggalkan Tania , Dede, Om Danar dan Ka ratna. Dan seperti kalimat
yang diutarakan om Danar,” Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin” Tania
harus mengerti .
v Pukul 20.26 : Setelah Ibu Pergi!
Tania
melanjutkan sekolah di Singapura dari Beasiswa ASEAN Scholarship. Chating
komunikasi yang dilakukan Tania dengan Dede,Om Danar dan Ka Ratna. Tiga Tahun
sudah dan Tania kembali Ke Indonesia dengan suasana yang berbeda.
v Pukul 20.32 : Sweet Seventeen yang
Indah
Tania berusia 17 tahun, Oom Danar dan adiknya Dede datang
berkunjung ke Singapura untuk mengadakan pesta ulang tahun untuk Tania di
Singapura. Oom Danar memberikan hadiah sebuah liontin bertuliskan ”T” yang
menurut Tania sangat berharga untuknya.
v Pukul 20.37 : Liontin Seribu Pertanyaan.
Tania bertanya tanya apa maksud dari liontin yang diberikan
Oom Danar kepadanya. Setelah beberapa waktu kemudian Tania mengetahui arti dari
liontin tersebut adalah hanya “sebatas teman”, adiknya Dede yang mengatakannya
bahwa Ia dan Ibu juga diberikan kalung yang sama sepertinya.
v Pukul 20.45 : Izinkan Aku Menangis
Demi Dia, Ibu!
Graduation day Tania telah datang. Dede, Oom danar dan
pacarnya Kak Ratna datang ke acara tersebut. Saat acara makan malam Oom Danar
dan Kak Ratna mengumumkan acara pernikahan mereka yang akan dilaksanakan 3
bulan kemudian. Tania menangis karena pengumuman ini yang menurutnya sangat
menyakitkan seperti saat kehilangan Ibunya untuk kedua kalinya.
v Pukul 20.50 : Hari-Hari Menyakitkan
Tania diminta pulang ke indonesia untuk menghadiri acara
pernikahan Oom Danar dan Kak Ratna, yang tentu saja ditolak oleh Tania. Yang
membuat Tania bertambah sedih karena Kak Ratna selalu baik kepada Tania dan
selalu menganggap Tania sebagai teman.
v Pukul 21.02 : Masa-Masa Berdamai
Setalah kejadian pernikahan itu, Tania dan Oom Danar tidak
memberi kabar satu sama lain. Saat Tania ada libur semester, ia pulang ke
Indonesia untuk memperingati hari kematian Ibu yang ke 8 tahun. Saat itu juga
Tania dan Oom Danar bertemu kembali dan mereka berdamai seperti dulu.
v Pukul 21.06 : Pulang!
Tania kembali pulang ke Singapura, saat di Singapura Tania
mulai terbuka dengan teman lain jenisnya juga teman-temannya yang lain. Karena,
sebelumya Tania terkenal galak diantara par apria di tempat kuliahnya commerce
NUS.
v Pukul 21.10 : Potongan Teka-Teki yang
Pertama
Kak Ratna sering mengirimi E-Mail ke Tania tentang kehidupan
rumah tangganya dengan Oom Danar yang akhir-akhir ini Kak Ratna yang sering
diacuhakn oleh Oom Danar. Tania binggung dengan apa yang telah dilakukan Oom
Danar ke Kak Ratna, padahal sewaktu mereka bertemu di pemakaman Ibu mereka
terlihat sangat serasi.
v Pukul 21.15 : Semuanya Berubah
Terlalu Cepat
Kak Ratna semakin sering berkirim email dengan Tania dan
curhat tentang suaminya yang berubah semakin parah.
v Pukul 21. 17 : Ketika Semua Potongan
Lengkap
Tania tahu apa yang sebenarnya terjadi sekarang dengan Oom
Danar melalui cerita adiknya Dede. Dede menceritakan jika liontin yang
diberikan oleh Oom Danar ke Tania adalah spesial. Karena di dalam liontin
mereka berdua ada sepasang bunga linden. Sebenarnaya Oom Danar telah mencintai
Tania. Namun Oom Danar tetap memilih istrinya, karena takdir sudah tidak bisa
dirubah.
v Pukul 09.00 (Keesokan Pagi) : Kembali
Tania kembali lagi ke Singapura dan berniat tidak akan pulang
ke Indonesia.
Tinjauan bahasa
Menggunakan bahasa Indonesia yang baik namun terkadang juga
terlalu hiperbola dan puitis. Banyak menggunakan bahasa istilah.
Adanya kesalahan cetak:
Ada beberapa kata yang tedapat kesalahan cetak.
iii. Penutup
Saran
pembaca mengenai Novel ini. Novel ini cocok dibaca oleh remaja, bukan anak
kecil karena terdapat kisah percintaan. Banyak Hikmah positif yang dapat
diambil seperti Sesuatu hal yang membuatmu menjadi bahagia dan bersemangat
menjani hidup sebagai takdir yang telah ditentukan oleh Tuhan. Apapun yang akan terjadi esok kita harus
hadapi dan berikan hal terbaik yang bisa kita lakukan.
Berikut ini saya akan melampirkan Tugas 2 yaitu Rancangan Usaha Penelitian.
LAPORAN KEWIRAUSAHAAN
“MINUMAN JUS (JUS A FIREND)”
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Buah-buahan sangat
bermanfaat bagi manusia. Sebab, di dalam buah terkandung berbagai macam vitamin
yang dibutuhkan manusia. Misalnya, vitamin A yang baik untuk kesehatan mata dan
vitamin C untuk daya tahan tubuh. Selain vitamin, serat dalam buah juga dibutuhkan
manusia. Serat bermanfaat untuk melancarkan pencernaan, sehigga sangat baik
dikonsumsi setiap hari. Akan tetapi, kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi
buah ternyata masih rendah. Hal ini terbukti dari intensitas mereka dalam
membeli buah, terutama masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.
Mengingat kebutuhan hidup yang beragam, mereka tentu lebih memprioritaskan
kebutuhan pokok, misalnya makan. Makan bagi mereka yang penting sudah ada nasi,
sayur, dan lauk, sedangkan buah hanya dikonsumsi sesekali saja. Permasalahan
lain muncul pada musim buah seperti sekarang ini. Produksi buah di berbagai
daerah sangat melimpah. Jika jumlah penawaran dan permintaan tidak sebanding,
harga buah akan jatuh di pasaran. Para petani buah tentu akan mengalami kerugian.
Kedua permasalahan tersebut
perlu diatasi dengan tepat. Daya beli masyarakat rendah akan tetapi produksi
buah melimpah. Solusi yang kami tawarkan adalah membuat olahan dari
buah-buahan. Buah-buahan yang biasanya dijual segar, sekarang diolah menjadi
produk yang berbeda dan tetap mempertimbangan daya beli masyarakat. Kami
memiliki gagasan untuk membuat olahan jus. Jus yang selama ini dijual dengan konvensional
kami modifikasi dengan cara diberi kemasan yang menarik dan dengan varian rasa
yang unik. Produk tersebut kami beri nama “Jus a Friend”.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
di atas, ditemukan beberapa masalah, antara lain:
1.
Bagaimana
memanfaatkan musim buah sebagai peluang usaha?
2.
Bagaimana
cara menciptakan produk yang berbeda dari berbagai produk yang telah ada?
3.
Apa saja
keunggulan produk tersebut?
4.
Bagaimana
peluang produk di pasaran?
5.
Bagaimana
strategi yang akan digunakan dalam pemasaran produk?
6.
Apa saja
kendala atau hambatan dalam menjalankan usaha tersebut?
7.
Bagaimana
cara mengatasi kendala tersebut?
C.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
memanfaatkan musim buah sebagai peluang usaha?
2.
Bagaimana
cara menciptakan produk yang berbeda dari berbagai produk yang telah ada?
3.
Bagaimana
peluang produk di pasaran?
D. Tujuan Kegiatan
1.
Memanfaatkan produksi buah yang cukup melimpah.
2.
Menciptakan produk makanan yang inovatif dari
buah-buahan.
3. Menciptakan peluang
usaha dan melatih jiwa kewirausahaan.
E. Manfaat Kegiatan
1.
Menumbuhkan kreativitas dan jiwa kewirausahaan
mahasiswa.
2.
Menangkap peluang usaha yang ada di masyarakat.
3. Melatih kepercayaan
diri mahasiswa.
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
A. Teori KWU
Kewirausahaan menurut Ronstad adalah
sebuah proses dinamik dimana orang menciptakan kekayaan incremental dan
kekayaan tersebut diciptakan oleh individu-individu yang menanggung resiko
utama, dalam wujud resiko modal, waktu dan komitmen karier dalam hal yang
menyediakan nilai untuk produk atau jasa tertentu (Winardi, 2008).
Pengertian kewirausahaan juga
dikemukakan oleh schermerhorn yang mengatakan bahwa entrepreneurship merupakan
perilaku dinamik, menerima resiko, kreatif serta berorientasi pada pertumbuhan
(Winardi, 2008).
Pengertian kewirausahaan itu sendiri
adalah menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan
disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta
kebebasan pribadi (Alma 2008)
Menurut Zimmerer, and Scarborough (1998), dalam jurnal Silfia Nurul Malinda
Sifitika Anggraini, kewirausahaan adalah ilmu yang mempelajari tentang
nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup
(usaha). Kewirausahaan merupakan ilmu yang memiliki obyek kemampuan menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda.
Menurut Richard Cantillon (1775), dalam jurnal Ucik Sugiyati mendefinisikan kewirausahaan
sebagai bekerja sendiri (self-employment).
Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya
pada masa yang akan datang denganharga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih
menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian
Oleh karena itu, disimpulkan bahwa
kewirausahaan merupakan semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru, atau inisiatif
yang inovatif untuk menciptakan suatu peluang baru yang belum pernah ada
sebelumnya melalui usaha yang sudah ada maupun usaha baru, menanggung resiko
peluang tersebut, dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik, dan berfokus pada pertumbuhan untuk mendapatkan return margin yang lebih besar.
Seiring
dengan berjalannya waktu, kewirausahaan semakin berkembang maka lahirlah
berbagai teori tentang kewirausahaan berikut ini beberapa teori mengenai
kewirausahaan, teori Neo Klasik, Teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis, dimana
manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan
dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari
variabel keputusan. Jadi pendekatan neoklasik tidak cukup mampu untuk
menjelaskan isu mengenai kewirausahaan. Dalam teori ini kemandirian sangat
tidak terlihat, wajar saja, karena ini memang pada masa lampau dimana belum
begitu urgen masalah kemandirian, namun cukup bisa menjadi teori awal untuk
melahirkan teori-teori berikutnya. Berikutnya teori Kirzerian Entrepreneur. Dalam teori Kirzer menyoroti
tentang kinerja manusia, keuletanya, keseriusanya, kesungguhanya, untuk swa
(mandiri), dalam berusaha, sehingga maju mundurnya suatu usaha tergantung pada
upaya dan keuletan sang pengusaha.
Dari berbagai disiplin
ilmu, lahirlah teori kewirausahaan yang dipandang dari sudut pandang mereka
masing-masing, Teori ekonomi memandang bahwa lahirnya wirausaha disebabkan
karena adanya peluang, dan ketidakpastian masa depanlah yang akan melahirkan
peluang untuk dimaksimalkan, hal ini berkaitan dengan keberanian mengambil
peluang, berspekulasi, menata organisasi, dan melahirkan berbagai macam
inovasi. Teori Sosiologi lebih mempelajari tentang, asal-usul budaya dan
nilai-nilai sosial disuatu masyarakat, yang akan berdampak pada kemampuanya
menanggapi peluang usaha dan mengolah usaha, sebagai contoh orang etnis cina
dan padang dikenal sebagai orang yang ulet berusaha, maka fakta dilapangan
menunjukkan, bahwa banyak sekali orang cina dan padang yang meraih kesuksesan
dalam berwirausaha. Selanjutnya teori psikologi, menurut saya teori ini lebih
menekankan pada motif individu yang melatarbelakangi dirinya untuk
berwirausaha, apabila sejak kecil ditanamkan untuk berprestasi, maka lebih
besar kemungkinan seorang individu lebih berani dalam menanggapi peluang usaha
yang diperolehnya.
B. Peluang Usaha
Masih banyak yang salah kaprah
tentang pengertian peluang usaha, karena selama ini peluang usaha diartikan
sebagai sebuah peluang usaha yang menjanjikan dan akan mendapatkan keuntungan
yang sebesar-besarnya, hal itu merupakan harapan untuk yang menekuni bisnis.
Peluang usaha dapat diartikan sebagai suatu kesempatan atau waktu yang
seharusnya diambil atau dimanfaatkan bagi seorang wirausahawan agar mereka
mendapatkan keuntungan. Banyak peluang yang tersia-siakan
sehingga berlalu begitu saja. Hal itu terjadi karena tidak semua orang atau
manusia dapat melihat peluang dan jika mereka melihat pun belum tentu berani
untuk memanfaatkan peluang tersebut. Hanya seorang wirausahawan yang bisa
berpikir kreatif serta berani dalam mengambil resiko dengan tanggap dan cepat
untuk memanfaatkan peluang itu. Perbedaan
utama antara peluang kewirausahaan dengan situasi yang lain adalah dalam
peluang usaha adalah orang mencari keuntungan yang membutuhkan suatu kerangka
pikir yang baru dari pada sekadar mengoptimalkan kerangka pikir yang telah ada.
Peluang usaha yang telah diambil
tentu akan terdapat konsekuensi oleh pengambil keputusan itu. namun jika
berhasil dapat dikatakan mendapat keuntungan, dan jika gagal maka itu adalah
bagian dari resiko yang harus dihadapi, meskipun demikian, hal itu dapat
dijadikan pengalaman yang berharga bagi seorang wirausahawan agar dapat bekerja
lebih baik sehingga mendapatkan keuntungan dari hasil kerja dan peluang yang
telah ia manfaatkan tersebut.
Hal yang perlu dicermati dalam
mencari peluang usaha, meliputi: informasi terhadap minat dan daya beli
konsumen, informasi seluk beluk pemasaran produk atau jasa, informasi mengenai
penjualan produk atau jasa, informasi mengenai produk atau jasa, informasi
mengenai manajemen usaha, informasi mengenai modal usaha, informasi mengenai
tenaga kerja, informasi mengenai perawatan peralatan, informasi mengenai
administrasi pembukuan, serta informasi mengenai penelitian pengembangan.
C. Tantangan Berwirausaha
Dalam menjalankan sebuah rencana
bisnis kemungkinan gagal akan selalu menyertai. Wirausahawan harus menerima
berbagai resiko yang berhubungan dengan kegagalan bisnis. Untuk memulai dan
mengoperasikan bisnis sendiri membutuhkan kerja keras, menyita banyak waktu,
membutuhkan kekuatan emosi dan rela berkorban demi hasil yang lebih besar untuk
masa yang akan datang. Sesungguhnya tantangan terbesar untuk memulai
berwirausaha adalah diri sendiri, karena sering sekali orang-orang kalah dengan
rasa takutnya sendiri. Tantangan untuk memulai wirausaha umumnya banyak sekali,
namun disini ada beberapa diantaranya yaitu :
1. Modal
Banyak orang beranggapan tanpa modal mana mungkin bisa
membangun sebuah usaha. Tetapi bukti memperlihatkan bahwa banyak orang yang
benar-benar bisa memulai usaha dengan modal yang relatif kecil.
Contoh : Masfuk adalah pengusaha perhiasan emas tiruan
beromset Rp 1,5 milyar perbulan pada tahun 1999. Dia memulai usaha pada 1989
dengan modal Rp 350 ribu dengan peralatan seadanya. Purdie Chandra, raja bisnis
bimbingan tes, bermodal awal (pada 1982) sebesar Rp 300 ribu, dll.
2.
Usia
Ada pula orang yang enggan berwirausaha karena merasa
diri masih terlalu muda. atau sebaliknya, ada juga yang berasalan karena sudah
terlalu tua. Padahal banyak contoh-contoh pengusaha yang sukses dengan memulai
usahanya di usia muda dan usia tua.
Contoh : Dave Thomas, pendiri Wendy’s Restaurant memulai usaha rumah makan pada usia 15 tahun.
Bill Gates, mulai berdikari pada usia 13 tahun yang kemudian pada usia 19 tahun
mendirikan Microsoft bersama Berry Gordy. James E Casey pendiri UPS (United Parcel Service) memulai usahanya
di usia 15 tahun. Atau contoh yang melegenda, di usia 66 tahun, Kolonel Sanders
baru memulai usaha dengan mendirikan Kentucky
Fried Chicken (KFC) dan berhasil gemilang di usia 80 tahun.
3.
Bakat
Banyak orang yang merasa diri tidak berbakat
berwirausaha karena terbelenggu mitos bahwa wirausahawan itu dilahirkan. Namun
kajian ilmiah yang dilakukan oleh Brandeis University dan Koch Foundation
terhadap para peserta dan alumni program kewirausahaan di National Foundation for Teaching Enterpreneurship, bahwa
kewirausahaan dapat diajarkan. Kemudian, pengakuan dari para wirausahawan.
Moris, seorang wirausahawan mengatakan bahwa wirausahawan itu ‘dilahirkan’
sekaligus ‘diciptakan’. Lebih lanjut Moris menyatakan semua orang mempunyai
peluang menjadi wirausaha.
Adapun tantangan yang lainnya, diantaranya yaitu :
1. “ Golden
Age” harus dimanfaatkan secara optimal
2. Infrastruktur
pendukung untuk menjadi wirausaha relatif lengkap
3. Potensi
pasar yang sangat luas
4. Secara fisik
memenuhi kebutuhan untuk “speed” dalam pelayanan
5. Lebih mudah
untuk beradaptasi dengan lingkungan luar
6. Pengalaman
dan pendidikan
7. Keterampilan
personal yang memadai
BAB III
PELAKSANAAN
A. Tempat dan Waktu Kegiatan
1. Tempat Produksi Rujak Beku :
Produksi Rujak Beku dilaksanakan di Rumah, Jl. Gg. Mandor Aleh RT 05 RW
04 Kel.Sepanjang Jaya Kec.Rawa Lumbu Kota Bekasi
2. Waktu Kegiatan : Waktu memproduksi sebelum
berangkat ke kampus sampai pukul 07.30, kemudian untuk penjualannya
dilaksanakan sekitar pukul 12.30 jam istirahat kuliah disekitaran kampus.
B. Aktivitas Usaha
1.
Proses Pembuatan Produk
Awal berjalannya kegiatan dimulai
dari proses pembuatan produk yaitu “Jus a friend”. pembuatan produk ini bermula
dari pemilihan bahan baku buah-buahan yang akan dijadikan sebagai bahan utama jus
kami, bahan baku yang kami pilih adalah buah-buahan yang segar dan memiliki rasa
yang manis dan dengan macam-macam tambahan sehingga akan menjadi perpaduan rasa
yang enak dan menarik . kemudian selain bahan baku tersebut kami juga
membutuhkan bahan tambahan seperti gula, susu, meses, keju dan coklat. Dan
sebagai penunjang selanjutnya diperlukan juga alat-alat yang dibutuhkan antara
lain blender, gelas, sedotan, dan tempat untuk menyimpan produk yang sudah jadi.
Setelah
bahan dan alat siap maka kami mulai memproduksi, hal pertama yang dilakukan
adalah mengupas semua buah-buahan hingga bersih kemudian dicuci dan dipasah.
Selanjutnya memasukan beberapa buah atau bahan baku tambahan keldalam blender agar
mendapat komposisi yang pas. Langkah
berikutnya buah-buahan tersebut mulai diblender. Langkah yang terakhir adalah
membungkus jus tersebut kedalam gelas, dalam memproduksi kami bisa mencapai 50
bungkus dalam sekali produksi. Setelah semua terbungkus maka dimasukkan kedalam
cooler box agar tetap dingin.
2.
Proses Penjualan
Setelah semua produk selesai dibuat maka kami memulai proses penjualan.
kami memulai berjualan pada tanggal 20 Mei 2016. Pada hari pertama produk kami bisa laku cepat sekali karena cuaca pada
saat itu juga mendukung karena panas sehingga orang sangat berminat dengan yang
segar-segar. Kami berjualan selama 2 hari. konsep penjualan yang kami lakukan yaitu
dengan cara personal selling. Ini
menurut kami merupakan cara yang lebih efektif dibanding dengan kami hanya
menitipkannya di koperasi mahasiswa maupun warung-warung makan, karena dengan cara personal selling
ini kami bisa memberitahu mahasiswa maupun masyarakat sekitar bahwa kami berjualan jus dalam varian yang berbeda dari biasanya dan sekaligus untuk mengetahui berbagai macam sifat dan perilaku konsumen.
Pada awal penjualan kami menawarkan produk kami masyarakat
yang berada disekitar lingkungan kampus Universitas Gunadarma kampus kalimlaang. tapi untuk hari berikutnya kami menawarkan produk kami kepada masyarakat
dan juga orang tua anak-anak SDN III SPJ Bekasi.
Tabel target penjualan :
Hari ke
|
Target penjualan
|
Realisasi penjualan
|
1
|
40 bungkus
|
47 bungkus
|
2
|
45 bungkus
|
49 bungkus
|
Jumlah
|
85 bungkus
|
96 bungkus
|
C. Laporan Keuangan
1. Rincian Biaya Produksi
Harga bahan baku:
a.
Stroberi (1/4
kg). . . . . . . . . . . . . . . . . .Rp20.000
b.
Nanas (2 Buah). . . . . . . . . . . .
. . . . .Rp15.000
c.
Mangga (1/2
Kg). . . . . . . . . . . . . . . . . .Rp17.500
d.
Pepaya (2
Buah). . . . . . . . . . . . . . . . . Rp13.000
e.
Alpukat (1 Kg ). . . . . . . . . . . . . . .
. . . Rp30.000
f. Buah Naga (7
Buah) . . . . . . . . . . . . . . . . Rp
25.000
g. Sirsak (2
Buah). . . . . . . . . . . . . . . . . .Rp 10.000
h.
Air galon (1 Galon).
. . . . . . . . . . . . . . . . Rp 15.000
+
Rp 145.500
Bahan tambahan:
a.
Gula (3Kg). . . . . . . . . . . . . . . .
. . . Rp 20.000
b.
Susu (2 Kaleng). . . . . . . . . . . . .
. . Rp 13.000
c.
Meses (2 Bungkus). . . . . . . . . . . . .
. Rp 12.000
d.
Keju (2
Pack). . . . . . . . . . . . . . . . . .Rp 16.500
+
Rp 61.500
Perlengkapan:
a.
Gelas plastik (100 Bungkus x @Rp 500) Rp50.000
b.
Pelastik bungkus (1
Pack). . .. . . . . . . . . . . . . . Rp 5.000
+
Rp 55.000
Total biaya per produksi
Rp 262.000
2. Pendapatan (@Rp
7.000 x 50 bungkus)……………………Rp 350.000
3. Laba (Rp74.000
– Rp50.000)…………………….... Rp 88.000
D. Peluang Usaha dan Keunggulan Produk
1. Peluang Usaha
Produk “Jus a friend”
memiliki peluang yang cukup bagus jika dilaksanakan dengan baik. Hal ini karena
produk ini jarang ada di pasaran dan juga harganya cukup terjangkau. Selain itu
dengan melihat kondisi di kota Bekasi yang cenderung panas maka kemungkinan
besar produk ini dinikmati oleh masyarakat.
2. Keunggulan Produk
Keunggulan produk “Jus a friend” ini antara
lain:
a. Bahan baku menggunakan buah segar, gula
alami, dan air matang (oknum pedagang jus kemungkinan bisa saja menggunakan
buah sisa jualan kemarin, pemanis buatan, es balok mentah)
b.
Aman dikonsumsi karena tanpa bahan pengawet.
c. Terjaga kebersihannya sebab selama proses
pembuatan, kebersihan merupakan hal yang diutamakan (pedagang jus lain biasanya
dikerumuni banyak lalat)
d.
Harga lebih terjangkau namun rasanya tidak
kalah dengan jus biasanya.
E. Tantangan dan Hambatan
Dalam realisasi
penjualan yang kami lakukan banyak kesulitan-kesulitan dan hambatan yang harus
kami lewati dan kami lawan untuk tercapai target penjualan kami. Hambatan dan
tantangan tersebut antara lain :
1. Konsumen atau pembeli yang berbeda sifatnya.
Kadang ketika kami menawarkan
produk kami ke satu konsumen feed back yang konsumen berikan baik dan membuat
kami senang dan ketika kami menwarkan kepada konsumen yang lainnya feed back yang diberikan kurang baik dan membuat
kami merasa pesimis untuk menawarkan produk kami ke konsumen berikutnya.
2. Kurang tertariknya konsumen dengan produk Jus a friend.
Tidak sedikit konsumen yang
tertarik dengan produk kami tapi tidak sedikit pula konsumen yang kurang
tertarik dengan produk kami. Alasan mereka bermacam-macam mulai dari sudah
membeli produk lain, tidak membawa tidak
suka buah dan masih banyak lagi.
3.
Minimnya waktu
penjualan
Di setiap hari penjulan selain
berjualan kami juga harus mengikuti proses kuliah yang menjadi kewajiban kami
sebagai mahasiswa. Ini membuat waktu berjualan kami sangat sempit apalagi jikalau ketika dalam 1 hari kami mengikuti kuliah yang
cukup padat, ini akan sangat menyita cukup
banyak waktu jualan kami.
F. Solusi
Selain hambatan
yang kami hadapi, kami juga memilik solusi untuk setiap hambatan dan masalah
yang kami rasa solusi kami bisa memcahakan hambatan yang kami hadapi. Adapun
solusi dari berbagai hambatan tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Solusi menghadapi sifat konsumen yang berbeda-beda.
Setiap konsumen pasti mempunyai sifat yang berbeda. Untuk itu, kami mencoba melakukan pendekatan terlebih dahulu. Kami melihat calon konsumen terlebih
dahulu, apakah dia sedang dalam kondisi mood yang bagus atau tidak. Biasanya konsumen yang sedang dalam mood
jelek akan menolak ketika ditawari produk. Keadaan mood konsumen bisa dilihat
dari wajah atau raut muka mereka. Cara ini pun kami lakukan untuk melancarkan pemasaran produk kami. Hasilnya, 85% konsumen memberi respon cukup positif terhadap
produk kami.
2.
Solusi untuk mengatasi calon konsumen yang kurang tertarik terhadap produk kami.
Banyak konsumen yang tidak tertarik dengan produk kami. Untuk itu, kami berusaha membuat mereka tertarik dengan
menunjukkan sikap ramah, menunjukkan produk yang kami jual, dan menjelaskan
keunggulannya, antara lain: enak, murah, sehat dan bermanfaat. Dengan cara tersebut, sebagian besar calon
konsumen akhirnya tertarik untuk membeli.
3.
Solusi untuk minimnya waktu penjualan
Waktu merupakan masalah yang paling utama bagi usaha kami. Hal ini dikarenakan
usaha kami bentrok dengan jadwal kuliah. Maka proses produksi dan pemasaran
dilakukan dengan menyesuaikan jadwal kuliah. Sehingga jadwal pemasaran dibuat
fleksibel sesuai dengan waktu luang kami dan tidak mengganggu waktu serta
kegiatan kuliah kami.
Daftar
Pustaka
Avin Fadilla Helmi dan
Muhammad Sulkhan R. 2006. Kewirausahaan dari Perspektif Ekonomi: Peluang Usaha
tersedia dalam http://avin.filsafat.ugm.ac.id. Diakses pada 1 April 2016
Meredith, Geoffrey. G et
al. 1996. Kewirausahaan: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi.
Rhenald, Kasali dkk.
2010. Modul Kewirausahaan untuk Program Strata 1. Jakarta: PT Mizan Publika.
0 komentar:
Posting Komentar