Sabtu, 21 November 2015

Intel Xeon Otak Si Server

Dalam dunia teknologi yang semakin berkembang ini, banyak gadget dan alat elektronik yang memiliki kemampuan canggih dan dapat melakukan multi tasking, semua itu tidak lepas dari inti prosesor yang merupakan sebuah otak untuk mengendalikan seluruh operasi perhitungan serta menjalankan perintah – perintah yang di inputkan oleh si pengguna nya. Prosessor tidak hanya berada dalam sebuah Pc atau laptop saja, tetapi Prosessor ini sekarang sudah mulai disematkan ke dalam sebuah gadget. Untuk artikel ini saya akan membahas tentang prosesor yang digunakan pada sebuah Komputer Server. 


Selasa, 05 Mei 2015

TULISAN TOU2 (minggu ke 2)

Teknologi 4G/LTE 


3GPP Long Term Evolution atau yang biasa disingkat LTE adalah sebuah standar komunikasi akses data nirkabel tingkat tinggi yang berbasis pada jaringan GSM / EDGE  dan UMTS / HSPA Jaringan antarmuka-nya tidak cocok dengan jaringan 2G dan 3G

4G LTE adalah sebuah standard komunikasi nirkabel berbasis jaringan GSM/ EDGE dan UMTS /HSDPA untuk aksess data kecepatan tinggi menggunakan telepon seluler mau pun perangkat mobile lainnya. LTE disebut-sebut sebagai jaringan nirkabel tercepat saat ini, sebagai penerus jaringan 3G. LTE bahkan diklaim sebagai jaringan nirkabel yang paling cepat pertumbuhannya.LTE adalah teknologi yang didaulat akan menggantikan UMTS/HSDPA. LTE diperkirakan akan menjadi standarisasi telepon selular secara global yang pertama.

TUGAS TOU2 (Minggu ke 2)

ANALISA STUDI KASUS
KASUS 1
“Teamwork Perawatan Rumah Sakit Umum Daerah X”

Rumusan Masalah :
RSUD X memiliki  Visi menjadi Rumah Sakit Umum yang diminati oleh masyarakat, Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa usaha yang telah dilakukan oleh pihak RSUD X belum menunjukkan hasil yang maksimal. Munculnya keluhan masyarakat mengenai pelayanan yang diberikan pihak RSUD X. Melalui survei kepada beberapa perawat di RSUD X diperoleh data yang menunjukkan bahwa perawat kurang merasakan adanya kerjasama dan komunikasi yang baik, kurang memiliki rasa saling percaya dan saling mendukung, kurang mengetahui visi dan misi organisasi dan merasakan teamwork yang kurang efektif di RSUD X. Sikap tidak peduli dan saling menyalahkan antar perawat, kurang adanya keinginan dan kesadaran untuk menyelesaikan konflik, kurang adanya kesadaran para perawat akan pentingnya kerjasama dan komunikasi sehingga sering menimbulkan konflik serta hubungan antar perawat yang dirasakan kurang harmonis.

Analisa :
Untuk studi kasus tersebut terlihat bahwa masalah utama nya adalah teamwork pada RSUD X tersebut, dan masalahnya tersebut berada pada teamwork perawat. masalah  yang terjadi yaitu Sikap tidak peduli dan saling menyalahkan antar perawat, kurang adanya keinginan dan kesadaran untuk menyelesaikan konflik, kurang adanya kesadaran para perawat akan pentingnya kerjasama dan komunikasi.
Dari hal hal tersebut berdampak pula ke pada para pasien dimana muncul ketidakpuasan pasien terhadap kualitas pelayan yang diberikan oleh RSUD X .

Solusi :
Teamwork sangat penting dalam organisasi karena akan menghasilkan kinerja yang lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan secara individual. Pelaksanaan teamwork secara efektif akan berdampak pada kesuksesan tim dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Perawat rumah sakit X seharusnya memiliki pemahaman yang sama mengenai karakteristik utama yang menyebabkan teamwork menjadi efektif sehingga mampu mencapai tujuan organisasi. Perawat seharusnya mengerti dengan baik tujuan tim dan hanya dapat dicapai dengan baik pula dengan dukungan bersama. Oleh sebab itu dibutuhkan rasa saling ketergantungan, rasa saling memiliki tim dalam melaksanakan tugas. Jika perawat di rumah sakit X mampu menciptidakan teamwork yang efektif, maka akan bisa meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan rumah sakit sehingga jumlah pasien juga akan meningkat. Selain itu, visi rumah sakit untuk menjadi Rumah Sakit Umum yang diminati oleh masyarakat akan dapat diwujudkan.

KASUS 2
“Hartoyo Sebagai Manajer”
Rumusan Masalah :
Drs. Hartoyo telah menjadi manajer tingkat menengah dalam departemen produksi. Semangat kerja departemennya rendah sejak dia bergabung dalam perusahaan. Beberapa dari karyawan menunjukkan sikap tidak puas dan agresif. Para karyawan Hartoyo merasa tidak senang dengan pengambilan semua keputusan yang dibuat sendiri olehnya. Dia (Hartoyo) menyatakan, “dalam tentara, saya membuat semua keputusan untuk bagian saya, dan semua bawahan mengharapkan saya berbuat seperti itu.”

Analisa :
Untuk studi kasus tersebut terlihat bahwa masalah utama nya adalah permasalahan kepemimpinan perusahaan oleh Drs. Hartoyo yang menimbulkan dampak kepada karyawannya yang menunjukkan sikap tidak puas dan agresif dan juga merasa tidak senang dengan pengambilan semua keputusan yang dibuat sendiri oleh Drs Hartoyo.

Solusi :
Perlu adanya komunikasi yang lebih antara kepemimpinan ini dengan bawahannya / karyawan, karena komunikasi sangat penting untuk menampaikan pendapat dan ide dari pemimpin maupun bawahannya . supaya bisa memunculkan rasa yang harmonis antar pemimpin dan karyawannya. sehinngga dari sini lah akan menimbulkan semangat kerja baik untuk pemimpinnya dan bawahannya.    

Pertanyaan kasus :
1.      Gaya kepemimpinan macam apa yang digunakan oleh Hartoyo? Bagaimana keuntungan dan kelemahannya? Bandingkan motivasi bawahan Hartoyo sekarang dan dulu sewaktu ditentara.
2.      Konsekuensinya apa, bila Hartoyo tidak dapat merubah gaya kepemimpinannya? Apa saran saudara bagi perusahaan, untuk merubah keadaan?

Jawab :
1. Dari kasus di atas dan analisa yang di dapat, menurut saya  gaya kepemimpinan yang di gunakan oleh hartoyo ini adalah otoriter . Karena pada perusahaan yang sekarang Hartoyo masih membuat keputusan seperti ia masih menjadi tentara dahulu dan Komunikasi yang dilakukan satu arah ke  bawah (top-down). Untuk kelebihannya dapat menimbulkan kecepatan serta ketegasan dalam pembuatan keputusan dan bertindak. Dan untuk kelemahannya adalah mengakibatkan merusak moral, meniadakan inisiatif, menimbulkan permusuhan, aktivitas, keluhan, absen, pindah, dan tidak puas. Motivasi bawahan Hartoyo pada saat di tentara dan di perusahaan jelas berbeda. Hal ini karena gaya kepemimpinan Hartoyo hanya cocok untuk memimpin di lingkungan tentara sedangkan di lingkungan perusahaan gaya kepemimpinan tersebut dirasa kurang tepat sehingga terjadi ketidakpuasan bawahan terhadap atasan. Pada saat di tentara bawahan memiliki semangat kerja tinggi.

2. Konsekuesinya yang akan di tanggung oleh hartoyo apabila  tidak dapat merubah gaya kepemimpinannya adalah, rasa tidak puas bawahan sehingga dapat berdampak buruk ke perusahaan seperti menurunnya produktifitas kerja.  Saran saya adalah Hartoyo dapat merubah gaya kepemimpinannya dengan kepemimpinan demokratis. Seorang pemimpin yang demokratis menyadari bahwa organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka tugas dan kegiatan yang harus dilaksanakan demi tercapainya tujuan perusahaan. Seorang pemimpin yang demokratis melihat bahwa dalam perbedaan sebagai kenyataan hidup, harus terjamin kebersamaan. Nilai yang dianutnya berangkat dari filsafat hidup yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, memperlakukan manusia dengan cara manusiawi.

Senin, 06 April 2015

TULISAN TOU2 (minggu ke 1)

SISTEM INFORMASI BISNIS
Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi ?

§  Rangkaian orang, prosedur, dan sumber daya yang mengumpulkan, mengubah, danmenyebarkan informasi dalam suatu organisasi
§  Sebuah sistem yang menerima sumber daya data sebagai input dan memprosesnya ke dalam produk informasi sebagai outputnya
§  Sistem Informasi Bisnis, yaitu merupakan kumpulan dari berbagai informasi yang memiliki kesatuan antara satu dan yang lainnya yang ditujukan untuk kepentingan bisnis. Dalam mendukung penyampaian suatu informasi maka dimanfaatkanlah teknologi informasi, yang menggunakan teknologi computer sebagai media utama dalam penyampaian informasi. Istilah ini sendiri merupakan perkembangan dari istilah Sistem Informasi( information system ). Semakin tinggi kualitas teknologi informasi yang digunakan maka tingkat efektfitas dan efisiensi nya semakin baik.

Mengapa dunia bisnis butuh IT dan SI?
Sistem Informasi memainkan tiga peran penting dalam organisasi yaitu:
§  Mendukung kegiatan operasi bisnis perusahaan
§  Mendukung Pengambilan keputusan manajerial
§  Mendukung pencapaian keunggulan kompetitif strategis

Peran Dasar Sistem Informasi
§  Mendukung Operasi Bisnis
Kegiatan bisnis perusahaan sehari-hari, dalam aktivitasnya perusahaan menggunakan sistem informasi agar operasi bisnis perusahaan dapat berjalan lebih efektif dan efisien
§  Mendukung pengambilan keputusan
Sistem Informasi mendukung pengambilan keputusan yang tepat bagi suatu organisasi
§  Mendukung keunggulan strategis
Pencapaian keunggulan kompetitif di antara perusahaan Lain dan menempatkan perusahaan dalam posisi strategis

Kerangka kerja konseptual system informasi :
§  Konsep konsep dasar
Konsep dasar keprilakuan, teknis, bisnis, dan manajerial termasuk mengenai berbagai komponen dan peran system informasi. Contohnya meliputi konsep sistem informasi dasar yang berasal dari teori sistem umum, atau konsep keunggulan kompetitif yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi bisnis teknologi informasi dalam keunggulan kompetitif.

§  Teknologi informasi
Konsep - konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi yaitu meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan banyak teknologi berbasis internet.

§  Aplikasi bisnis
Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi, manajemen dan keunggulan kompetitif bisnis.

§  Proses pengembangan
Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi untuk memenuhi peluang bisnis.

  • Tantangan manajemen

Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola teknologi informasi pada tingkatpemakai akhir, perusahaan, dan global dalam bisnis.

Aturan dasar SI pada Bisnis

Ada tiga aturan vital agar sistem informasi untuk perusahaan bisnis, yaitu:

·        Dukungan terhadap proses dan operasi bisnis.
·        Dukungan terhadap pengambilan keputusan oleh pegawai dan manajer.

·        Dukungan strategi untuk keunggulan bersaing

Trend Sistem Informasi

Trend yang dominan dalam Sistem Informasi :
·        Inisiatif dan penanggung jawab tidak lagi dilakukan hanya oleh CIO (Chief Information Officer) sendiri, tapi juga oleh Executive Board;

·        Pergeseran peran IS Department dari sebagai Application delivery menjadi System integration dan pengembang infrastruktur;
·        Perkembangan internet dan intranet menghasilkan world wide connectivity dan memungkinkan adanya common user interface untuk semua system.

Perlunya System Integration

Perkembangan komputerisasi dalam suatu organisasi yang tidak bersamaan dan terpisah-pisah (scattered);

Hambatan teknologi yang dapat diatasi oleh berbagai alat bantu (tools) yang dapat dijumpai dengan mudah oleh pemakai.

Aturan E-Business pada Bisnis

1.   Komunikasi



2. Komersial (Perdagangan)
3.   Proses Bisnis


4.   Layanan
5.   Learning



6.   Kolaborasi


7.   Komunitas



Kebijakan E-Business yang perlu dibuatkan aturan main dan rambu-rambu agar para pelaku e-Business (stakeholders) bermain dalam arena (playing field) yang fair dan semua pihak dilindungi hak dan kewajibannya tanpa mengurangi kemampuannya dalam mengimplementasikan strategi e-Business masing-masing mencakup kebijakan antara lain :

-      Internal : manajemen dan staf
-      Pemasok dan manufaktur
-      Pelanggan (customer)
-      Perantara (intermediaries)
-      Lembaga Keuangan
-      Pemilik Web (Web service provider)

-      Asosiasi
-      Komunitas Web



Tipe Sistem Informasi

Dalam bagian ini kita akan menjelaskan kategori-kategori spesifik dari sistem yang melayani tiap level organisasi. Ada 6 tipe sistem informasi yaitu :

1.       Transaction processing systems (TPS) adalah sistem terkomputerisasi yang menjalankan dan menyimpan transaksi rutin sehari-hari untuk menjalankan bisnis.

2.       Knowledge work systems (KWS) adalah sistem informasi yang membuat dan mengintegrasikan pengetahuan baru ke organisasi.

3.       Office Automation Systems (OAS) adalah sistem komputer seperti pengolah kata, e-mail, dan sistem penjadwalan, yang didesain untuk meningkatkan produktifitas dari data workers di organisasi. Nomor 2 dan 3 melayani knowledge level.

4.       Management Information Systems adalah sistem informasi pada management-level sebuah organisasi yang melayani fungsi-fungsi perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan yang dibuat dengan menyediakan ringkasan rutin dan laporan periodik.

5.       Decision-support systems (DSS) adalah sistem informasi di management-level sebuah organisasi yang mengkombinasikan data dan model analitis yang rumit untuk mendukung pengambilan keputusan yang terstruktur dan semi terstruktur.

6.       Executive support systems (ESS) adalah sistem informasi pada strategic-level sebuah organisasi yang dirancang untuk tujuan pengambilan keputusan yang tidak terstruktur.


Konsep       dasar   sistem   komponen   sistem   informasi

Dalam sebuah sistem informasi bisnis pun memiliki beberapa komponen penyusun, yaitu :



1.   Teknologi.


2.   Aplikasi.

3.   Pengembangan.

4.   Manajemen.

Sumber Daya Sistem Informasi Bisnis

Sumber daya disini adalah merupakan sebuah subsistem-subsistem pembangun dalam pengunaan sistem informasi bisnis. Sistem informasi bisnis secara umum memiliki banyak sumber daya pendukung, tetapi secara mendasar ada 5 sumber daya sistem informasi bisnis, antara lain :
1.   Sumber daya manusia. Dapat dibagi menjadi 2, yaitu :

User ( pemakai ), merupakan sumber daya manusia yang menggunakan sistem informasi. Seperti pelanggan, manajer, pemasok, akuntan, dan lain sebagainya.

Pakar, merupakan sumber daya manusia yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi. Seperti sistem analis, pembuat software, operator sistem.

2.   Sumber daya hardware.
Merupakan peralatan fisik ( perangkat keras ) yang digunakan dalam pengeloalan dan pemrosesan sistem informasi.

3.   Sumber daya software.

4.   Sumber daya data.
Termasuk deskripsi produk, catatan pelanggan, file kepegawaian, dan database persediaan.

5.   Sumber daya jaringan.
Media komunikasi, pemroses komunikasi, software untuk akses dan pengendalian jaringan.

Aktivitas Sistem Informasi Bisnis

1.   Input sumber daya data

2.   Pemrosesan data menjadi informasi

3.   Output produk informasi

4.   Penyimpanan sumber daya data

5.   Pengendalian kinerja sistem

Mengenali Sistem Informasi

Sebagai praktisi bisnis, harus mampu mengenali komponen dasar sistem informasi sehingga nantinya sistem informasi tersebut dapat bernilai maksimal bagi tujuan organisasi. Hal ini berarti harus mampu mengidentifikasi :

-      Sumber daya manusia, hardware, software, data dan jaringan yang digunakan.

Artinya harus mampu menentukan segala sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan sistem informasi sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga tingkat efektifitas dan efisiensi dapat tercapai.

-      Jenis produk informasi yang dihasilkan.
Artinya adalah menentukan jenis sistem informasi apa yang akan dijadikan solusi terhadap masalah yang sedang dihadapi entah itu SIM, DSS, dan lain sebagainya.

-      Cara melakukan aktivitas input, output, penyimpanan, dan pengendalian.


Mengingat hal ini sangat penting dalam kinerja suatu sistem karena terdapat respon antara satu komponen aktivitas dengan komponen aktivitas lainnya yang saling berhubungan, maka sudah seharusnya praktisi bisnis memiliki pengetahuan akan aktivitas sistem informasi bisnis ini, karena kualitas kinerja sistem dapat tercermin dari sini. 

TUGAS TOU2 (Minggu ke 1)

REVIEW JURNAL


Nama Anggota Kelompok :
ALI JAKARIA
CYNTHIA PUSPITA SARI WIBO
FAHRUR ROZI
HAFIZH ORYZA
MEIDIA LESTARI 
REKNO AYU ASTUTI
PRASETYO ADI NUGROHO

JURNAL 1

Tema:Peranan Gaya Kepemimpinan yang Efektif

Abstrak
Kepemimpinan merupakan suatu hal yang seharusnya dimiliki oleh setiap
pemimpin organisasi. Efektivitas seorang pemimpin ditentukan oleh kepiawaiannyamempengaruhi dan mengarahkan para anggotanya. Di dalam rangka untuk mengujigaya kepemimpinan yang efektif di Toserba Sinar Mas, Sidoarjo, maka penelitian inidilakukan untuk membuktikan hubungan antara gaya kepemimpinan dengansemangat dan kegairahan kerja.
Di dalam penelitian ini diungkapkan bahwa gaya kepemimpinan yang efektif
adalah kepemimpinan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari orang-orangyang dipimpin. Indikasi turunnya semangat dan kegairahan kerja ditunjukkandengan tingginya tingkat absensi dan perpindahan karyawan. Hal itu timbul sebagaiakibat dari kepemimpinan yang tidak disenangi.
Kata kunci: gaya kepemimpinan, semangat kerja, kegairahan kerja, tingkat
absensi, tingkat perpindahan
PENDAHULUAN
Latar Belakang       
Dewasa ini di Indonesia banyak bermunculan usaha baru dengan berbagai jenis usaha.Munculnya perusahaan-perusahaan ini diharapkan akan menambah luasnya lapangankerja bagi masyarakat Indonesia. Di sisi yang lain perusahaan tidak mungkin mengoperasikan kegiatannya tanpa adanya manusia, karena faktor tenaga kerja manusiamemegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Pembahasan
Dalam kenyataannya pemimpin dapat mempengaruhi semangat dan kegairahan kerja,keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Parapemimpin juga memainkan peranan kritis dalam membantu kelompok, individu untukmencapai tujuan.Ralph M. Stogdill mendefinisikan kepemimpinan sebagai berikut: kepemimpinanmanajerial adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungandengan tugas dari anggota kelompok (Stoner, 1986:114). Sementara itu menurut A.M.Kadarman, Sj dan Jusuf Udaya kepemimpinan didefinisikan sebagai seni atau proses
untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain agar mereka mau berusaha untukmencapai tujuan yang hendak dicapai kelompok (Kadarman et.al, 1992:110). MenurutKae H. Chung dan Leon C Megginson kepemimpinan didefinisikan sebagai kesanggupanmempengaruhi prilaku orang lain dalam suatu arah tertentu (Kossen, 1986:181).Sedangkan menurut Edwin A. Fleishman kepemimpinan diartikan suatu usahamempengaruhi orang antar perseorangan (interpersonal) lewat proses komunikasi untukmencapai satu atau beberapa tujuan (Gibson, Ivancevich and Donnely, 1987:263). Darirumusan-rumusan di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuanmempengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk tercapainya suatu tujuan tertentu.
Kesimpulan
Berdasar uraian bagian-bagian yang terdahulu maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
-          Pimpinan perusahaan Toserba Sinar Mas menerapkan gaya kepemimpinan yangotokrasi (cenderung lebih mengutamakan terhadap peran yang diorientasikan padapelaksanaan tugas semata).
-   Semangat dan kegairahan kerja rendah berkaitan erat dengan ketidakpuasankaryawan terhadap penerapan gaya kepemimpinan perusahaan.
-     Turunnya semangat dan kegairahan kerja mengakibatkan karyawan bekerja kurangefektif.

Daftar Pustaka
Anto Dajan, 1986, Pengantar Metode Statistik , Jilid I, Edisi kesebelas, Penerbit LP3ES, Jakarta.
Alex Nitisemito, 1991, Manajemen Personalia, Edisi Kedelapan, Penerbit Ghalia
Indonesia, Jakarta.
Drucker, Peter.F, 1979, Manajemen: Tugas, Tanggung jawab dan Praktek , Terjemahan,Penerbit PT Gramedia, Jakarta.
Flippo, Edwin B, 1984, Personel Management, Sixth Edition, McGraw Hill, New York.
Gibson, Ivancevich and Donnely, 1987, Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses, Edisikelima, Terjemahan, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Kadarman, A.M., et.al, 1992, Pengantar Ilmu Manajemen: buku panduan mahasiswa,Jakarta, A.A. Bakelma VitgeversB.V.
Kossen, Stan, 1986, Aspek Manusiawi dalam Organisasi, Terjemahan, Penerbit Erlangga,Jakarta.
Likert, Rensis, 1986, Organisasi Manusia: Nilai dan Manajemen, Edisi Baru,
Terjemahan, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Stoner, James A.F., 1986, Manajemen, Jilid II, Edisi Kedua, Terjemahan, Penebit
Erlangga, Jakarta.