Dalam dunia teknologi yang semakin berkembang ini, banyak gadget dan alat
elektronik yang memiliki kemampuan canggih dan dapat melakukan multi tasking,
semua itu tidak lepas dari inti prosesor yang merupakan sebuah otak untuk
mengendalikan seluruh operasi perhitungan serta menjalankan perintah – perintah
yang di inputkan oleh si pengguna nya. Prosessor tidak hanya berada dalam
sebuah Pc atau laptop saja, tetapi Prosessor ini sekarang sudah mulai
disematkan ke dalam sebuah gadget. Untuk artikel ini saya akan membahas tentang
prosesor yang digunakan pada sebuah Komputer Server.
skip to main |
skip to sidebar
Pages
Sabtu, 21 November 2015
Selasa, 05 Mei 2015
TULISAN TOU2 (minggu ke 2)
Teknologi 4G/LTE
3GPP Long Term
Evolution atau yang biasa
disingkat LTE adalah sebuah standar komunikasi akses
data nirkabel tingkat tinggi yang berbasis pada jaringan GSM / EDGE dan UMTS / HSPA Jaringan antarmuka-nya tidak cocok dengan jaringan 2G dan 3G
4G LTE adalah sebuah standard komunikasi
nirkabel berbasis jaringan GSM/ EDGE dan UMTS
/HSDPA untuk aksess data kecepatan tinggi menggunakan telepon seluler mau pun
perangkat mobile lainnya. LTE disebut-sebut sebagai jaringan nirkabel tercepat
saat ini, sebagai penerus jaringan 3G. LTE bahkan diklaim sebagai jaringan
nirkabel yang paling cepat pertumbuhannya.LTE adalah teknologi yang didaulat akan
menggantikan UMTS/HSDPA. LTE diperkirakan akan menjadi standarisasi telepon
selular secara global yang pertama.
TUGAS TOU2 (Minggu ke 2)
ANALISA STUDI KASUS
KASUS
1
“Teamwork Perawatan Rumah Sakit
Umum Daerah X”
Rumusan
Masalah :
RSUD X memiliki Visi menjadi Rumah Sakit Umum yang diminati
oleh masyarakat, Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa usaha yang telah
dilakukan oleh pihak RSUD X belum menunjukkan hasil yang maksimal. Munculnya
keluhan masyarakat mengenai pelayanan yang diberikan pihak RSUD X. Melalui
survei kepada beberapa perawat di RSUD X diperoleh data yang menunjukkan bahwa
perawat kurang merasakan adanya kerjasama dan komunikasi yang baik, kurang
memiliki rasa saling percaya dan saling mendukung, kurang mengetahui visi dan
misi organisasi dan merasakan teamwork yang kurang efektif di RSUD X. Sikap
tidak peduli dan saling menyalahkan antar perawat, kurang adanya keinginan dan
kesadaran untuk menyelesaikan konflik, kurang adanya kesadaran para perawat
akan pentingnya kerjasama dan komunikasi sehingga sering menimbulkan konflik
serta hubungan antar perawat yang dirasakan kurang harmonis.
Analisa :
Untuk studi kasus tersebut terlihat
bahwa masalah utama nya adalah teamwork pada RSUD X tersebut, dan masalahnya
tersebut berada pada teamwork perawat. masalah yang terjadi yaitu Sikap tidak peduli dan
saling menyalahkan antar perawat, kurang adanya keinginan dan kesadaran untuk
menyelesaikan konflik, kurang adanya kesadaran para perawat akan pentingnya
kerjasama dan komunikasi.
Dari hal hal tersebut berdampak pula ke
pada para pasien dimana muncul ketidakpuasan pasien terhadap kualitas pelayan
yang diberikan oleh RSUD X .
Solusi :
Teamwork sangat
penting dalam organisasi karena akan menghasilkan kinerja yang lebih besar
dibandingkan dengan pekerjaan yang dilakukan secara individual. Pelaksanaan teamwork secara efektif akan
berdampak pada kesuksesan tim dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Perawat
rumah sakit X seharusnya memiliki pemahaman yang sama mengenai karakteristik
utama yang menyebabkan teamwork menjadi efektif sehingga mampu mencapai
tujuan organisasi. Perawat seharusnya mengerti dengan baik tujuan tim dan hanya
dapat dicapai dengan baik pula dengan dukungan bersama. Oleh sebab itu
dibutuhkan rasa saling ketergantungan, rasa saling memiliki tim dalam
melaksanakan tugas. Jika perawat di rumah sakit X mampu menciptidakan teamwork yang efektif, maka akan bisa
meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan rumah sakit
sehingga jumlah pasien juga akan meningkat. Selain itu, visi rumah sakit untuk
menjadi Rumah Sakit Umum yang diminati oleh masyarakat akan dapat diwujudkan.
KASUS 2
“Hartoyo Sebagai Manajer”
Rumusan
Masalah :
Drs.
Hartoyo telah menjadi manajer tingkat menengah dalam departemen produksi.
Semangat kerja departemennya rendah sejak dia bergabung dalam perusahaan.
Beberapa dari karyawan menunjukkan sikap tidak puas dan agresif. Para karyawan
Hartoyo merasa tidak senang dengan pengambilan semua keputusan yang dibuat
sendiri olehnya. Dia (Hartoyo) menyatakan, “dalam tentara, saya membuat semua
keputusan untuk bagian saya, dan semua bawahan mengharapkan saya berbuat
seperti itu.”
Analisa
:
Untuk
studi kasus tersebut terlihat bahwa masalah utama nya adalah permasalahan
kepemimpinan perusahaan oleh Drs. Hartoyo yang menimbulkan dampak kepada karyawannya
yang menunjukkan sikap tidak puas dan agresif dan juga merasa tidak senang
dengan pengambilan semua keputusan yang dibuat sendiri oleh Drs Hartoyo.
Solusi :
Perlu
adanya komunikasi yang lebih antara kepemimpinan ini dengan bawahannya /
karyawan, karena komunikasi sangat penting untuk menampaikan pendapat dan ide
dari pemimpin maupun bawahannya . supaya bisa memunculkan rasa yang harmonis
antar pemimpin dan karyawannya. sehinngga dari sini lah akan menimbulkan
semangat kerja baik untuk pemimpinnya dan bawahannya.
Pertanyaan
kasus :
1.
Gaya kepemimpinan macam apa yang
digunakan oleh Hartoyo? Bagaimana keuntungan dan kelemahannya? Bandingkan
motivasi bawahan Hartoyo sekarang dan dulu sewaktu ditentara.
2.
Konsekuensinya apa, bila Hartoyo tidak
dapat merubah gaya kepemimpinannya? Apa saran saudara bagi perusahaan, untuk
merubah keadaan?
Jawab
:
1. Dari kasus di atas dan analisa yang di dapat,
menurut saya gaya kepemimpinan yang di
gunakan oleh hartoyo ini adalah otoriter . Karena pada perusahaan yang sekarang
Hartoyo masih membuat keputusan seperti ia masih menjadi tentara dahulu dan Komunikasi
yang dilakukan satu arah ke bawah
(top-down). Untuk kelebihannya dapat menimbulkan kecepatan serta ketegasan dalam
pembuatan keputusan dan bertindak. Dan untuk kelemahannya adalah mengakibatkan
merusak moral, meniadakan inisiatif, menimbulkan permusuhan, aktivitas,
keluhan, absen, pindah, dan tidak puas. Motivasi bawahan Hartoyo pada
saat di tentara dan di perusahaan jelas berbeda. Hal ini karena gaya
kepemimpinan Hartoyo hanya cocok untuk memimpin di lingkungan tentara sedangkan
di lingkungan perusahaan gaya kepemimpinan tersebut dirasa kurang tepat
sehingga terjadi ketidakpuasan bawahan terhadap atasan. Pada saat di tentara
bawahan memiliki semangat kerja tinggi.
2. Konsekuesinya yang akan di tanggung oleh hartoyo apabila
tidak dapat merubah gaya kepemimpinannya adalah, rasa tidak puas bawahan
sehingga dapat berdampak buruk ke perusahaan seperti menurunnya produktifitas
kerja. Saran saya adalah Hartoyo dapat merubah gaya kepemimpinannya
dengan kepemimpinan demokratis. Seorang pemimpin yang demokratis menyadari
bahwa organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara
jelas aneka tugas dan kegiatan yang harus dilaksanakan demi tercapainya tujuan
perusahaan. Seorang pemimpin yang demokratis melihat bahwa dalam perbedaan
sebagai kenyataan hidup, harus terjamin kebersamaan. Nilai yang dianutnya
berangkat dari filsafat hidup yang menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, memperlakukan manusia dengan cara manusiawi.
Senin, 06 April 2015
TULISAN TOU2 (minggu ke 1)
SISTEM
INFORMASI BISNIS
Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi ?
§ Rangkaian orang,
prosedur, dan sumber daya yang mengumpulkan,
mengubah, danmenyebarkan informasi dalam suatu organisasi
§ Sebuah sistem yang
menerima sumber daya data sebagai input dan memprosesnya ke
dalam produk informasi sebagai outputnya
§ Sistem Informasi
Bisnis, yaitu merupakan kumpulan dari berbagai informasi yang memiliki kesatuan
antara satu dan yang lainnya yang ditujukan untuk kepentingan bisnis. Dalam
mendukung penyampaian suatu informasi maka dimanfaatkanlah teknologi informasi,
yang menggunakan teknologi computer sebagai media utama dalam penyampaian
informasi. Istilah ini sendiri merupakan perkembangan dari istilah Sistem
Informasi( information system ). Semakin tinggi kualitas teknologi informasi
yang digunakan maka tingkat efektfitas dan efisiensi nya semakin baik.
Mengapa dunia bisnis butuh
IT dan SI?
Sistem Informasi memainkan
tiga peran penting dalam organisasi yaitu:
§ Mendukung
kegiatan operasi bisnis perusahaan
§ Mendukung
Pengambilan keputusan manajerial
§ Mendukung
pencapaian keunggulan kompetitif strategis
Peran Dasar Sistem Informasi
§ Mendukung
Operasi Bisnis
Kegiatan
bisnis perusahaan sehari-hari, dalam aktivitasnya perusahaan menggunakan sistem
informasi agar operasi bisnis perusahaan dapat berjalan lebih efektif dan
efisien
§ Mendukung
pengambilan keputusan
Sistem
Informasi mendukung pengambilan keputusan yang tepat bagi suatu organisasi
§ Mendukung
keunggulan strategis
Pencapaian
keunggulan kompetitif di antara perusahaan Lain dan menempatkan perusahaan
dalam posisi strategis
Kerangka kerja konseptual system
informasi :
§ Konsep konsep dasar
Konsep
dasar keprilakuan, teknis, bisnis, dan manajerial termasuk mengenai berbagai
komponen dan peran system informasi. Contohnya meliputi konsep sistem informasi
dasar yang berasal dari teori sistem umum, atau konsep keunggulan kompetitif
yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi bisnis teknologi informasi dalam
keunggulan kompetitif.
§
Teknologi
informasi
Konsep
- konsep utama, pengembangan, dan berbagai isu manajemen teknologi informasi
yaitu meliputi hardware, software, jaringan, manajemen data, dan
banyak teknologi berbasis internet.
§
Aplikasi
bisnis
Penggunaan
utama dari sistem informasi untuk operasi, manajemen dan keunggulan kompetitif
bisnis.
§ Proses
pengembangan
Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi
merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi untuk
memenuhi peluang bisnis.
- Tantangan
manajemen
Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola
teknologi informasi pada tingkatpemakai akhir, perusahaan, dan global dalam
bisnis.
Aturan dasar SI pada
Bisnis
Ada tiga aturan vital agar
sistem informasi untuk perusahaan bisnis, yaitu:
·
Dukungan
terhadap proses dan operasi bisnis.
·
Dukungan terhadap pengambilan keputusan oleh
pegawai dan manajer.
·
Dukungan strategi untuk keunggulan bersaing
Trend Sistem
Informasi
Trend yang dominan dalam Sistem
Informasi :
·
Inisiatif dan penanggung jawab tidak lagi
dilakukan hanya oleh CIO (Chief Information Officer) sendiri, tapi juga oleh
Executive Board;
·
Pergeseran peran IS Department dari sebagai
Application delivery menjadi System integration dan pengembang infrastruktur;
·
Perkembangan internet dan intranet
menghasilkan world wide connectivity dan memungkinkan adanya common user
interface untuk semua system.
Perlunya System
Integration
Perkembangan
komputerisasi dalam suatu organisasi yang tidak bersamaan dan terpisah-pisah
(scattered);
Hambatan teknologi yang dapat diatasi oleh berbagai alat
bantu (tools) yang dapat dijumpai dengan mudah oleh pemakai.
Aturan E-Business
pada Bisnis
1.
Komunikasi
2. Komersial
(Perdagangan)
3. Proses
Bisnis
4. Layanan
5. Learning
6.
Kolaborasi
7. Komunitas
Kebijakan
E-Business yang perlu dibuatkan aturan main dan rambu-rambu agar para
pelaku e-Business (stakeholders) bermain dalam arena (playing field)
yang fair dan semua pihak dilindungi hak dan kewajibannya tanpa mengurangi
kemampuannya dalam mengimplementasikan strategi e-Business masing-masing
mencakup kebijakan antara lain :
-
Internal
: manajemen dan staf
- Pemasok
dan manufaktur
- Pelanggan
(customer)
- Perantara
(intermediaries)
- Lembaga
Keuangan
-
Pemilik
Web (Web service provider)
- Asosiasi
- Komunitas
Web
Dalam bagian ini kita akan menjelaskan
kategori-kategori spesifik dari sistem yang melayani tiap level organisasi. Ada
6 tipe sistem informasi yaitu :
1.
Transaction
processing systems (TPS) adalah sistem terkomputerisasi yang menjalankan dan
menyimpan transaksi rutin sehari-hari untuk menjalankan bisnis.
2. Knowledge
work systems (KWS) adalah sistem informasi yang membuat dan mengintegrasikan
pengetahuan baru ke organisasi.
3. Office
Automation Systems (OAS) adalah sistem komputer seperti pengolah kata, e-mail,
dan sistem penjadwalan, yang didesain untuk meningkatkan produktifitas dari
data workers di organisasi. Nomor 2 dan 3 melayani knowledge level.
4.
Management
Information Systems adalah sistem informasi pada management-level sebuah
organisasi yang melayani fungsi-fungsi perencanaan, pengendalian dan
pengambilan keputusan yang dibuat dengan menyediakan ringkasan rutin dan
laporan periodik.
5. Decision-support
systems (DSS) adalah sistem informasi di management-level sebuah
organisasi yang mengkombinasikan data dan model analitis yang rumit
untuk mendukung pengambilan keputusan yang terstruktur dan semi terstruktur.
6. Executive
support systems (ESS) adalah sistem informasi pada strategic-level sebuah
organisasi yang dirancang untuk tujuan pengambilan keputusan yang tidak
terstruktur.
Konsep dasar
sistem komponen sistem
informasi
Dalam sebuah sistem informasi
bisnis pun memiliki beberapa komponen penyusun, yaitu :
2. Aplikasi.
3. Pengembangan.
4. Manajemen.
Sumber Daya Sistem
Informasi Bisnis
Sumber daya disini adalah
merupakan sebuah subsistem-subsistem pembangun dalam pengunaan sistem informasi
bisnis. Sistem informasi bisnis secara umum memiliki banyak sumber daya
pendukung, tetapi secara mendasar ada 5 sumber daya sistem informasi bisnis,
antara lain :
1. Sumber
daya manusia. Dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
User
( pemakai ), merupakan sumber daya manusia yang menggunakan sistem informasi.
Seperti pelanggan, manajer, pemasok, akuntan, dan lain sebagainya.
Pakar,
merupakan sumber daya manusia yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem
informasi. Seperti sistem analis, pembuat software, operator sistem.
2. Sumber
daya hardware.
Merupakan peralatan fisik ( perangkat keras ) yang
digunakan dalam pengeloalan dan pemrosesan sistem informasi.
3.
Sumber
daya software.
4. Sumber
daya data.
Termasuk deskripsi produk, catatan pelanggan, file
kepegawaian, dan database persediaan.
5. Sumber
daya jaringan.
Media komunikasi, pemroses komunikasi, software
untuk akses dan pengendalian jaringan.
Aktivitas Sistem
Informasi Bisnis
1.
Input
sumber daya data
2. Pemrosesan
data menjadi informasi
3. Output
produk informasi
4. Penyimpanan
sumber daya data
5. Pengendalian
kinerja sistem
Sebagai praktisi bisnis,
harus mampu mengenali komponen dasar sistem informasi sehingga nantinya sistem
informasi tersebut dapat bernilai maksimal bagi tujuan organisasi. Hal ini
berarti harus mampu mengidentifikasi :
- Sumber
daya manusia, hardware, software, data dan jaringan yang
digunakan.
Artinya
harus mampu menentukan segala sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan
sistem informasi sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga tingkat efektifitas
dan efisiensi dapat tercapai.
- Jenis
produk informasi yang dihasilkan.
Artinya adalah menentukan jenis sistem informasi apa yang
akan dijadikan solusi terhadap masalah yang sedang dihadapi entah itu SIM, DSS,
dan lain sebagainya.
- Cara
melakukan aktivitas input, output, penyimpanan, dan pengendalian.
Mengingat
hal ini sangat penting dalam kinerja suatu sistem karena terdapat respon antara
satu komponen aktivitas dengan komponen aktivitas lainnya yang saling
berhubungan, maka sudah seharusnya praktisi bisnis memiliki pengetahuan akan
aktivitas sistem informasi bisnis ini, karena kualitas kinerja sistem dapat
tercermin dari sini.
TUGAS TOU2 (Minggu ke 1)
REVIEW JURNAL
Nama Anggota Kelompok :
JURNAL 1
ALI JAKARIA
CYNTHIA PUSPITA SARI WIBO
FAHRUR ROZI
HAFIZH ORYZA
MEIDIA LESTARI
REKNO AYU ASTUTI
PRASETYO ADI NUGROHO
Tema:Peranan Gaya Kepemimpinan yang Efektif
Abstrak
Kepemimpinan merupakan suatu hal yang seharusnya dimiliki oleh setiap
pemimpin organisasi. Efektivitas seorang pemimpin ditentukan oleh kepiawaiannyamempengaruhi dan mengarahkan para anggotanya. Di dalam rangka untuk mengujigaya kepemimpinan yang efektif di Toserba Sinar Mas, Sidoarjo, maka penelitian inidilakukan untuk membuktikan hubungan antara gaya kepemimpinan dengansemangat dan kegairahan kerja.
Di dalam penelitian ini diungkapkan bahwa gaya kepemimpinan yang efektif
adalah kepemimpinan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari orang-orangyang dipimpin. Indikasi turunnya semangat dan kegairahan kerja ditunjukkandengan tingginya tingkat absensi dan perpindahan karyawan. Hal itu timbul sebagaiakibat dari kepemimpinan yang tidak disenangi.
Kata kunci: gaya kepemimpinan, semangat kerja, kegairahan kerja, tingkat
absensi, tingkat perpindahan
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dewasa ini di Indonesia banyak bermunculan usaha baru dengan berbagai jenis usaha.Munculnya perusahaan-perusahaan ini diharapkan akan menambah luasnya lapangankerja bagi masyarakat Indonesia. Di sisi yang lain perusahaan tidak mungkin mengoperasikan kegiatannya tanpa adanya manusia, karena faktor tenaga kerja manusiamemegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Pembahasan
Dalam kenyataannya pemimpin dapat mempengaruhi semangat dan kegairahan kerja,keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Parapemimpin juga memainkan peranan kritis dalam membantu kelompok, individu untukmencapai tujuan.Ralph M. Stogdill mendefinisikan kepemimpinan sebagai berikut: kepemimpinanmanajerial adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungandengan tugas dari anggota kelompok (Stoner, 1986:114). Sementara itu menurut A.M.Kadarman, Sj dan Jusuf Udaya kepemimpinan didefinisikan sebagai seni atau proses
untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain agar mereka mau berusaha untukmencapai tujuan yang hendak dicapai kelompok (Kadarman et.al, 1992:110). MenurutKae H. Chung dan Leon C Megginson kepemimpinan didefinisikan sebagai kesanggupanmempengaruhi prilaku orang lain dalam suatu arah tertentu (Kossen, 1986:181).Sedangkan menurut Edwin A. Fleishman kepemimpinan diartikan suatu usahamempengaruhi orang antar perseorangan (interpersonal) lewat proses komunikasi untukmencapai satu atau beberapa tujuan (Gibson, Ivancevich and Donnely, 1987:263). Darirumusan-rumusan di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuanmempengaruhi dan mengarahkan orang lain untuk tercapainya suatu tujuan tertentu.
Kesimpulan
Berdasar uraian bagian-bagian yang terdahulu maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
- Pimpinan perusahaan Toserba Sinar Mas menerapkan gaya kepemimpinan yangotokrasi (cenderung lebih mengutamakan terhadap peran yang diorientasikan padapelaksanaan tugas semata).
- Semangat dan kegairahan kerja rendah berkaitan erat dengan ketidakpuasankaryawan terhadap penerapan gaya kepemimpinan perusahaan.
- Turunnya semangat dan kegairahan kerja mengakibatkan karyawan bekerja kurangefektif.
Daftar Pustaka
Anto Dajan, 1986, Pengantar Metode Statistik , Jilid I, Edisi kesebelas, Penerbit LP3ES, Jakarta.
Alex Nitisemito, 1991, Manajemen Personalia, Edisi Kedelapan, Penerbit Ghalia
Indonesia, Jakarta.
Drucker, Peter.F, 1979, Manajemen: Tugas, Tanggung jawab dan Praktek , Terjemahan,Penerbit PT Gramedia, Jakarta.
Flippo, Edwin B, 1984, Personel Management, Sixth Edition, McGraw Hill, New York.
Gibson, Ivancevich and Donnely, 1987, Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses, Edisikelima, Terjemahan, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Kadarman, A.M., et.al, 1992, Pengantar Ilmu Manajemen: buku panduan mahasiswa,Jakarta, A.A. Bakelma VitgeversB.V.
Kossen, Stan, 1986, Aspek Manusiawi dalam Organisasi, Terjemahan, Penerbit Erlangga,Jakarta.
Likert, Rensis, 1986, Organisasi Manusia: Nilai dan Manajemen, Edisi Baru,
Terjemahan, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Stoner, James A.F., 1986, Manajemen, Jilid II, Edisi Kedua, Terjemahan, Penebit
Erlangga, Jakarta.
clock
Labels
- ISD (3)
- Praktek TKJ (15)
Followers
Diberdayakan oleh Blogger.