Minggu, 24 April 2016

Contoh Karangan Semi Ilmiah

Exixtensi Bahasa Indonesia dalam Globalisasi



Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan berdampak pula pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi.  Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) secara tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu.

Bahasa Indonesia merupakan jati diri bangsa Indonesia di dunia internasional. Selain itu, bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang dapat menyatukan berbagai suku di seluruh Indonesia. Melalui bahasa Indonesia, antar suku dalam masyarakat Indonesia dapat berkomunikasi dengan baik.
Penggunaan bahasa Indonesia saat ini telah mengalami penurunan, dalam arti masyarakat sekarang ini lebih sering menggunakan bahasa asing atau bahasa gaul dalam kehidupannya. Tidak hanya di kehidupan masyarakat, dalam dunia pendidikan pun bahasa Indonesia yang baik dan benar sudah mulai mengalami penurunan.


Dapat kita ketahui bersama bahwa sekarang ini banyak masyarakat Indonesia menggunakan bahasa asing dan bahasa pergaulan yang sangat berbeda dengan kaidah-kaidah kebahasaan. Hal tersebut dapat menurunkan kemampuan berbahasa pada masyarakat bangsa ini, secara tidak langsung akan mengurangi rasa nasionalisme yang tertanam pada diri mereka. Jika hal itu dibiarkan begitu saja maka bahasa Indonesia lama kelamaan akan punah dan terasing di negerinya sendiri.

Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat Indonesia maka, perlu adanya pelestarian bahasa supaya bahasa Indonesia tidak terkikis oleh perkembangan zaman di tengah arus globalisasi. Diperlukan juga adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan.

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

Era globalisasi akan menyentuh semua aspek kehidupan, termasuk bahasa. Bahasa yang semakin global dipakai oleh semua bangsa di dunia ialah bahasa Inggris, yang pemakainya lebih dari satu miliar. Akan tetapi, sama hanya denga bidang-bidang kehidupan laian, sebagaimana dikemukakan oleh Naisbii (1991) dalam bukunya Global Paradox, akan terjadi paradoks-paradoks dalam berbagai komponen kehidupan, termasuk bahasa. Bahasa Inggris, misalnya, walaupun pemakainya semakin besar sebagai bahasa kedua, masyarakat suatu negara akan semakin kuat juga memempertahankan bahasa ibunya. Di Islandia, sebuah negara kecil di Erpa, yang jumlah penduduknya sekitar 250.000 orang, walaupun mereka dalam berkomunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Inggris seabagai bahasa kedua, negara ini masih mempertahankan kemurnian bahasa pertamanya dari pengaruh bahasa Inggris. Di Kubekistan (Guebec), yang salama ini peraturan di negara bagian ini mewajibkan penggunaan bahasa Perancis untuk semua papan nama, sekarang diganti dengan bahasa sendiri. Demikian juga negara-negara pecahan Rusia seperti Ukraina, Lithuania, Estonia (yang memisahkan diri dari Rusia) telah menggantikan semua papan nama di negara tersebut yang selama itu menggunakan bahasa Rusia.

EKSISTENSI BAHASA INDONESIA
Eksistensi Bahasa Indonesia Pada era globalisasi sekarang ini, jati diri bahasa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia. Pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi dengan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia. Ini semua menyangkut tentang kedisiplinan berbahasa nasional,pemakai bahasa Indonesia yang berdisiplin adalah pemakai bahasa Indonesia yang patuh terhadap semua kaidah atau aturan pemakaian bahasa Indonesia yang sesuai dengan situasi dan kondisinya. Disiplin berbahasa Indonesia akan membantu bangsa Indonesia untuk mempertahankan dirinya dari pengaruh negatif asing atas kepribadiannya sendiri. Peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu terus dilakukan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seirama dengan ini, peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di sekolah perlu terus dilakukan.

TANTANGAN DAN PELUANG PADA ERA GLOBALISASI

Era globalisasi yang ditandai dengan arus komunikasi yang begitu dahsyat menuntut para pengambil kebijakan di bidang bahasa bekerja lebih keras untuk lebih menyempurnakan dan meningkatkan semua sektor yang berhubungan dengan masalah pembinaan bahasa. Sebagaimana dikemukakan oleh Featherston (dalam Lee, 1996), globalisasi menembus batas-batas budaya melalui jangkauan luas perjalanan udara, semaki luasnya komunikasi, dan meningkatnya turis (wisatawan) ke berbagai negara.
Melihat perkembangan bahasa Indonesia di dalam negeri yang cukup pesat, perkembangan di luar negeri pun sangat menggembirakan. Data terakhir menunjukkan setidaknya 52 negara asing telah membuka program bahasa Indonesia (Indonesian Language Studies). Bahkan, perkembangan ini akan semakin meingkat setelah terbentuk Badan Asosiasi Kelompok Bahasa Indonesia Penutur Asing di Bandung tahun 1999. Walaupun perkembangan bahasa Indonesia semakin pesat di satu sisi, di sisi lain peluang dan tantangan terhadap bahasa Indonesia semakin besar pula. Berbagai peluang bahasa Indonesia dalam era globalisasi ini antara lain adanya dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk peran media massa. Sementara itu, tantangannya dapat dikategorikan atas dua, yaitu tantangan internal dan tantang eksternal. Tantang internal berupa pengaruh negatif bahasa daerah berupa kosakata, pembentukan kata, dan struktur kalimat. Tantangan eksternal datanga dari pengaruh negatif bahasa asing (teruatama bahasa Inggria) berupa masuknya kosakata tanpa proses pembenukan istilah dan penggunaan struktur kalimat bahasa Inggris.

PERKEMBANGAN DAN PERGESERAN BAHASA INDONESIA

Perkembangan bahasa Indonesia sangat tergantung pada tingkat keberhasilan menciptakan kosakata dan istilah-istilah baru. Bahasa Indonesia sudah mulai mengglobal penggunaannya karena bahasa Indonesia memiliki sifat terbuka dan demokratis. Tetapi, kenyataan yang terjadi sekarang ini anak-anak muda yang merupakan penerus bangsa sudah tidak peduli dengan bahasa sendiri. Mereka lebih senang dan bangga menggunakan bahasa asing seperti bahasa Inggris serta lebih senang menggunakan bahasa gaul dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya remaja Indonesia tetapi hampir seluruh kalangan masyarakat di Indonesia menggunakan bahasa asing dan bahasa gaul dalam penggunaan bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun secara tulisan pada media cetak dan media elektronik. Penggunaan bahasa asing dan bahasa gaul itu sendiri tidak lagi berfungsi sebagai pendukung bahasa Indonesia, tetapi dapat menggeser keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
Tergesernya penggunaan bahasa Indonesia oleh bahasa asing dan gaul tidak luput karena adanya kemajuan teknologi yang banyak sekali dalam aplikasinya menggunakan bahasa asing. Ditambah lagi dengan maraknya penggunaan bahasa gaul dikalangan artis, media massa dan media elektronik yang membuat remaja semakin sering menirukannya pada kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, keberadaan bahasa Indonesia harus dijaga dan dilestarikan penggunaanya.
Meskipun demikian tidak salah jika siswa belajar bahasa asing karena pada zaman sekarang  siswa memang harus dapat berkomunikasi dengan negara luar agar tidak ketinggalan zaman. Namun, hal tersebut juga jangan menjadi alasan untuk melupakan dan malas belajar bahasa Indonesia yang menjadi bahasa ibu kita karena tidak sepantasnya siswa penerus bangsa yang cinta kepada Indonesia harus menomor duakan bahasa sendiri.
Tugas kita sekarang sebagai pengajar bahasa, pemerhati bahasa dan masyarakat Indonesia adalah mempertahankan eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, sehingga jati diri bangsa Indonesia tetap tampak di mata dunia. Penggunaan bahasa asing dan bahasa gaul dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya wajar-wajar saja, tetapi harus sesuai dengan situasi dan kondisi yang memungkinkan. Hal itu berarti kosakata bahasa Indonesia harus tetap digunakan dalam berkomunikasi hanya saja bahasa Indonesia perlu dimodernkan dan diupayakan sejajar dengan bahasa-bahasa lain di dunia.

PENGERTIAN BAHASA ASING DAN BAHASA GAUL

Bahasa asing adalah bahasa kedua yang dipelajari anak sesudah bahasa ibunya. Biasanya seseorang dapat menguasai lebih dari satu bahasa asing. Sedangkan bahasa gaul adalah bahasa nonresmi yang digunakan oleh kalangan tertentu yang sifatnya sementara, biasanya digunakan oleh kalangan remaja. Bahasa gaul digunakan untuk menyampaikan hal-hal yang dianggap tertutup bagi kelmpok usia lain agar pihak lain tidak mengetahui apa yang sedang di bicarakan. Bahasa gaul atau yang sering disebut bahasa prokem.
Menurut Sumarsono dan Paina Partana (2004:153-154), bahasa prokem pernah di angkat oleh Lita Pamela Kawira pasca seminar sosiolinguistik II di Jakarta. Bahkan sebelumnya sudah terbit Kamus Bahasa Prokem oleh Pratama Rahardja dan Henri Chambert Loir (1988). Pencipta asli bahasa prokem adalah kaum preman. Rumus pembentukan bahasa prokem itu sebagian memakai penyisipan -ok- di tengah kata yang sudah di susutkan.
Bahasa Indonesia
Bahasa prokem (informal)
Aku, saya
Gue, gua (ditulis pula gw)
Kamu
Lu, lo (ditulis pula lw)
Penatlah!
Capek deh!
Benarkah?
Emangnya bener?
Tidak
Enggak, kagak
Tidak peduli
Emang gue pikirin!

DAMPAK BAHASA ASING DAN BAHASA GAUL

Maraknya pemakaian bahasa asing dan bahasa gaul dalam kehidupan sehari-hari pada masyarakat Indonesia tentunya akan mempengaruhi sikap masyarakat Indonesia terhadap bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia tentunya akan tergeser pemakaiannya karena masyarakat Indonesia lebih senang menggunakan bahasa asing dan gaul. Ada beberapa alasan mengapa para remaja lebih senang menggunakan bahasa asing atau gaul daripada menggunakan bahasa Indonesia, berikut alasannya:
·         Dengan bahasa gaul bisa lebih akrab, tapi hanya untuk seumuran saja.
·         Mereka mengaggap bahasa gaul lebih cepat dan santai.
·         Supaya tidak monoton dan lebih efektif.
·         Karena lebih efisien untuk berbicara
·         Membuat seseorang lebih terlihat gaul, modern, pintar, dan terpandang.
·         Hanya ikut-ikutan saja.


Mereka sering menganggap pelajaran bahasa Indonesia itu sepele, padahal belum tentu  mereka dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Penilaian masyarakat Indonesia yang seperti itu menyebabkan bahasa gaul dan asing akan semakin mendominasi dalam kehidupan sehari-hari pada masyarakat Indonesia, akan menimbulkan beberapa dampak. Dampak yang timbul salah satunya akan membuat menurunya derajat bahasa Indonesia dimata masyarakatnya dan yang lebih parah akan menyebabkan punahnya bahasa Indonesia. Berikut ini dampak positif dan negatif yang ditimbulkan akibat maraknya pemakaian bahasa gaul dan asing dalam kehidupan sehari-hari:
1.      Dampak positif dari bahasa gaul anatara lain:
·         Remaja menjadi lebih kreatif. Seiring dengan perkembangan zaman yang ada mereka selalu menciptakan kosakata-kosakata baru.
2.      Dampak negatif dari bahasa gaul antara lain:

·         Penggunaan bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
·         Bahasa gaul dapat mengganggu siapapun yang membaca dan mendengar kata-kata tersebut. Karena, tidak semua orang mengerti akan maksud dari kata-kata gaul tersebut. Bahkan orang awam membutuhkan waktu yang lama untuk memahami maksud kata-kata tersebut.
·         Bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya dalam berkomunikasi dengan orang lain dalam acara yang formal.
·         Bagi masyarakat lain yang merasa terganggu dengan bahasa gaul, menganggap bahasa gaul sangat sulit dipahami demikian juga penulisan dengan huruf gaul sangat menyulitkan bagi beberapa orang untuk membacanya

3.      Dampak negatif dari bahasa asing antara lain:

·         Masyarakat Indonesia mulai mengentengkan atau menggampangkan untuk belajar bahasa Indonesia.
·         Masyarakat Indonesia lama kelamaan akan lupa bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan.
·         Anak-anak mulai menganggap rendah bacaan Indonesia.
·         Lama kelamaan masyarakat Indonesia akan sulit mengutarakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
·         Mampu menghilangkan semangat nasionalisme dan sikap bangga pada bahasa dan budaya sendiri.
4.      Dampak positif dari bahasa asing antara lain :
·         Semakin banyak orang yang mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris maka akan semakin cepat pula proses transfer ilmu pengetahuan.
·         Menguntungkan dalam berbagai kegiatan (pergaulan internasional, bisnis, dan sekolah).
·         Seseorang dapat menguasai dua atau lebih bahasa.
Hal tersebut membawa dampak tersendiri bagi eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Sebagian pemakai bahasa Indonesia menjadi menganggap rendah, dan tidak percaya akan kemampuan bahasa Indonesia dalam mengungkapkan pikiran dan perasaannya dengan lengkap, jelas, dan sempurna.

UPAYA PELESTARIAN BAHASA INDONESIA

J.S. Badudu (1987:34) mengemukakan bahwa, kesadaran nasional termasuk kesadaran berbahasa perlu ditingkatkan. Cintailah bahasa Indonesia bukan hanya dengan ucapan, melainkan dengan berbuatan yang nyata, yaitu selalu ingin menggunakan bahasa Indonesian yang baik dan benar. Berikan perhatian kepada bahasa Indonesia, kalau perlu mendalaminya lagi sekiranya merasa bahwa penguasaan bahasa kita kurang. Harus selalu berhati-hati dalam bertutur dan menggunakan bahasa tulis, apalagi bila kita tergolong orang yang disebut kaum intelektual.
Untuk menghindari punahnya bahasa Indonesia di negeri sendiri perlu adanya upaya pelestarian terhadap bahasa Indonesia. Dalam upaya pelestarian ini diperlukan peran-peran dari semua lapisan masyarakat serta perlu adanya metode-metode lain untuk lebih melestarikan bahasa Indonesia. Peran dan metode tersebut diantaranya sebagai berikut:
1.      Peran pemerintah
Pemerintah adalah pihak yang wajib menjadi contoh atau anutan dalam pelestarian bahasa Indonesia. Pemerintah dapat mendorong masyarakatnya untuk lebih melestarikan bahasa Indonesia dengan cara wajib berbahasa Indonesia di segala aspek kehidupan sehari-hari. Selain itu, pemerintah harus memberikan contoh berbahasa Indonesia di segala aspek kepada masyarakatnya.
2.      Peran media massa
Media masa memegang peranan penting bagi pelestarian bahasa Indonesia. Kata dan istilah baru, baik yang bersumber dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing, pada umumnya lebih awal dipakai oleh media massa. Baik media surat kabar, radio, dan televisi. Media massa memiliki jumlah pembaca, pendengar, dan pemirsa yang banyak. Oleh sebab itu, media masa mempunyai pengaruh yang besar di kalangan masyarakat. Karena keberadaan media massa merupakan suatu peluang yang perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya. Pers diharapkan mampu menyosialisasikan hasil-hasil pembinaan dan pengembangan bahasa, dan mampu menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dalam hal pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3.      Lingkungan sekolah
Pendidikan merupakan salah satu alternatif terbaik untuk membudidayakan bahasa Indonesia agar menjadi bahasa yang benar-benar digunakan sesuai peraturan dan sesuai fungsinya. Pada lingkungan sekolah guru adalah orang yang berperan penting dalam pendidikan dan juga pelestarian bahasa Indonesia karena guru dapat mengajarkan murid-muridnya bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pendidikan dan bahasa sehari-hari.
4.      Keluarga (Orang Tua)

Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak dalam memperoleh pendidikan. Oleh karena itu, dibutuhkan peran orang tua khususnya untuk mengajarkan anak-anaknya dalam pelestarian bahasa Indonesia yang baik dan benar, bukan hanya bahasa daerahnya saja, karena bahasa Indonesia sangat penting dalam kehidupan mereka di kemudian hari agar suatu saat nanti mereka dapat melestarikan bahasa negaranya tersebut kepada anak cucu mereka kelak.
5.      Remaja
Remaja adalah faktor paling penting dalam pelestarian bahasa Indonesia, karena remajalah yang paling banyak kegiatan yang mewajibkan mereka untuk berbahasa yang benar, seperti pergaulan antar teman, adik kelas, orang yang lebih tua, dan sebagainya. Oleh sebab itu, peran aktif dari remajalah yang dibutuhkan dalam upaya melestarikan dan mempertahankan eksistensi bahasa Indonesia.

Referensi :
http://all-be-on.blogspot.co.id/2012/11/artikel-peranan-bahasa-indonesia-dalam.html
http://nobita09.blogspot.co.id/2014/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Badudu, J.S. 1987. Cakrawala Bahasa II. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sumarsono; Paina Partana. 2004. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda.
Chaer, Abdul. 1998. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia.Jakarta: PT Rineka Cipta.

0 komentar: